Senada, Febrio N. Kacaribu, Kepala BKF, pun ikut buka suara mengenai pembicaraan harga Pertalite tidak turun.
Baca Juga: Tak Cuma Pertamina, Shell Pun Ikut Naikkan Harga BBM
Febrio memaparkan bahwa harga BBM subsidi sangat tergantung pada sejumlah faktor, yakni harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP), kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS), dan volume pemakaian BBM jenis tersebut.
"BBM subsidi ini akan sangat tergantung pada ICP kita, kursnya dan volume. Khususnya kita melihat bagaimana pertumbuhan ekonomi terus menguat, tentunya permintaan akan meningkat, sehingga pemrintah berupaya melihat di satu sisi menjaga arah reformasi supaya tetap sasaran," kata Febrio kepada wartawan, Kamis (5/1).
Diberitakan sebelumnya, Harga BBM Pertamax turun Rp 1.100 per liter menjadi Rp 12.800 per liter dari sebelumnya Rp 13.900 per liter pada periode Desember 2022.
Sementara untuk Pertamax Turbo turun Rp 1.150 per liter menjadi Rp 14.050 per liter, dari sebelumnya Rp 15.200 per liter.
Baca Juga: Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, BP hingga Vivo, Beda Berapa?
Kemudian, untuk produk Dexlite kini resmi turun menjadi Rp 16.150 per liter, turun Rp 2.150 per liter dari sebelumnya Rp 18.300 per liter.
Dan Pertamina Dex kini dijual oleh Pertamina dengan harga Rp 16.750 per liter, turun Rp 2.050 per liter dari sebelumnya Rp 18.800 per liter.
Untuk harga pertalite sendiri dijual oleh Pertamina seharga Rp10 ribu per liter. Namun oleh para kompetitor atau pengecer, harga Pertalite mencapai Rp12 ribu hingga Rp13 ribu per liter.