Inflasi Tahunan

Inflasi Tahunan April, BPS: 4,33 Persen Didominasi Komoditas Bensin

BPS melaporkan inflasi tahunan April 2023 mencapai sebesar 4,33 persen (year-on-year/yoy), yang dominan disumbang oleh komoditas bensin.

Featured-Image
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono dalam rilis perkembangan Indeks Harga Konsumen April 2023 di Jakarta, Senin (2/5/2023). Foto: BPS

bakabar.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahunan April 2023 mencapai sebesar 4,33 persen (year-on-year/yoy), yang dominan disumbang oleh komoditas bensin.

Adapun inflasi tahunan April 2023 terjadi karena adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 109,98 pada April 2022 menjadi 114,74 pada April 2023.

"Komoditas terbesar yang menyumbang inflasi tahunan April 2023 merupakan bensin dengan andil 0,91 persen," ungkap Kepala BPS Margo Yuwono dalam Rilis Perkembangan Indeks Harga Konsumen April 2023 di Jakarta, Selasa (2/5).

Meski demikian, Margo mengatakan tingkat inflasi tahunan April 2023 tercatat lebih rendah dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, yakni Februari 2023 yang sebesar 5,47 persen (yoy) serta Maret 2023 yang sebesar 4,97 persen (yoy).

Baca Juga: El Nino Hantam Indonesia, Indef: Inflasi Pangan Pasti Naik

Selain bensin, komoditas lainnya yang menyumbang inflasi tahunan April 2023 yaitu beras dengan andil 0,37 persen serta rokok kretek filter dengan sumbangan 0,21 persen.

Dengan demikian sesuai kelompoknya, transportasi menjadi penyumbang terbesar inflasi tahunan April 2023 dengan andil 1,45 persen. Kelompok ini mengalami inflasi sebesar 11,96 persen (yoy).

Kelompok penyumbang inflasi terbesar selanjutnya, sambung dia, yakni makanan, minuman, dan tembakau yang mencatat inflasi 4,58 persen (yoy) dengan andil 1,2 persen, serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang mengalami inflasi 2,53 persen (yoy) dengan andil 0,49 persen.

Berdasarkan wilayah, sebanyak 51 kota IHK mencatat inflasi tahunan yang lebih tinggi dari inflasi nasional, sebaliknya inflasi tahunan di 29 kota IHK lebih rendah dari inflasi nasional.

Baca Juga: Suku Bunga Acuan, Gubernur BI: Arahkan Inflasi Turun Lebih Cepat

"Inflasi tertinggi terjadi di Kotabaru sebesar 6,75 persen (yoy), sedangkan inflasi terendah terjadi di Kota Pangkal Pinang sebesar 2,78 persen (yoy)," tambahnya.

Ia menjelaskan komoditas penyumbang inflasi Kotabaru yakni tarif angkutan udara dengan andil 1,35 persen, beras 1,1 persen, bensin 0,79 persen, rokok kretek filter 0,57 persen, bahan bakar rumah tangga 0,52 persen, telur ayam ras 0,33 persen, serta daging ayam ras 0,19 persen.

Jika dirinci berdasarkan pulau, inflasi tertinggi di Pulau Sumatera tercatat di Kota Dumai sebesar 5,29 persen (yoy) dan inflasi terendah di Kota Pangkal Pinang sebesar 2,78 persen (yoy). Inflasi tertinggi di Pulau Kalimantan terjadi di Kotabaru 6,75 persen (yoy), sementara di Pulau Maluku-Papua terjadi di Kota Tua sebesar 6,15 persen (yoy).

Di Pulau Jawa, inflasi tertinggi tercatat di Sumenep sebesar 5,9 persen (yoy), di Sulawesi berada di Luwuk sebesar 5,63 persen (yoy), dan Pulau Bali dan Nusa Tenggara terjadi di Maumere sebesar 5,87 persen (yoy).

Editor
Komentar
Banner
Banner