Ekonomi Digital

Indonesia Siap Memasuki Era "Smart Society 5.0"

Indonesia siap untuk memasuki era smart society 5.0 yang mengintegerasikan dunia maya dan fisik dalam berbagai penyelesaian masalah sosial.

Featured-Image
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga saat menghadiri Rapat Kerja Nasional XI Perhimpunan Mahasiswa Katolik Sanctus Thomas Aquinas 2023 yang diselenggarakan di Tana Toraja, Senin (23/1). Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga mengatakan Indonesia siap untuk memasuki era smart society5.0 yang mengintegerasikan dunia maya dan fisik dalam berbagai penyelesaian masalah sosial.

Perkembangan teknologi dan informasi telah melahirkan perubahan cara produksi, konsumsi, serta distribusi menjadi lebih murah dan efisien. Hal itu menciptakan paradigma baru di kalangan pelaku ekonomi di Indonesia yang dikenal sebagai Era smart society 5.0.

"Pandemi COVID-19 adalah salah satu akselerator dari transformasi paradigma ini," ujar Jerry dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (26/1).

Menurut Jerry, perubahan cara bertransaksi dalam perdagangan dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), digitalisasi pelaku usaha baik di pasar rakyat maupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), serta inovasi dalam promosi adalah beberapa bentuk transformasi yang sudah dilakukan.

Baca Juga: Program Berbasis Aplikasi Digital Dorong Peluang Bisnis Baru

Lebih jauh, Jerry menegaskan pembangunan sumber daya manusia (SDM) di era smart society menjadi penting dan menjadi modal dasar untuk menciptakan inovasi dalam meningkatkan daya saing dan menghadapi kompetisi pasar yang semakin ketat di masa depan.

Optimalisasi Ekonomi Digital

Dalam mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia di era smart society, Kementerian Perdagangan fokus pada pengaturan, pembinaan, dan pemantauan kegiatan niaga elektronik (niaga-el/e-commerce), peningkatan ekspor melalui platform digital, perdagangan fisik aset kripto, digitalisasi pasar rakyat dan UMKM, sistem pemantauan dan pelaporan harga dan stok barang, serta negosiasi perdagangan digital.

Kementerian Perdagangan menginisiasi "Program Digitalisasi Pasar Rakyat" yang targetnya adalah percepatan digitalisasi di 1.000 pasar rakyat dan 1.000.000 UMKM.

Tidak hanya itu, Kementerian Perdagangan juga mendorong perkembangan digitalisasi agar UMKM untuk dapat memasarkan produknya secara digital baik di pasar dalam negeri dan luar negeri.

Baca Juga: Bappeti Ungkap Potensi Ekonomi Digital Indonesia Tinggi

"Pemerintah mentargetkan sejumlah 30 juta UMKM mampu onboarding dan memperoleh manfaat dalam perdagangan digital pada 2024," ujar Jerry.

Perdagangan Aset Digital

Pertumbuhan ekonomi digital Indonesia juga berdampak pada perdagangan aset digital. Ekonomi digital telah menjadi salah satu penggerak perekonomian Indonesia. Saat ini aset kripto dikenal luas sebagai salah satu alat investasi.

Secara bertahap pengawasan perdagangan aset kripto akan beralih dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi kepada Otoritas Jasa Keuangan sesuai pengaturan dalam Undang-Undang No. 4/2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (P2SK).

Baca Juga: Uang Elektronik akan Jadi Pembayaran Masa Depan, Saatnya UMKM Adaptif dengan Ekonomi Digital

"Pada Presidensi G20 Indonesia 2022 telah dihasilkan kesepakatan yang komprehensif dan konkret terkait percepatan pengembangan ekonomi digital," kata Jerry.

Mendukung hal itu, Kementerian Perdagangan berkomitmen untuk terus mendorong terwujudnya ekosistem ekonomi digital yang membuka peluang dan kesempatan untuk semua.

Editor


Komentar
Banner
Banner