bakabar.com, JAKARTA - Sentimen India membawa pengaruh pada bursa saham, Selasa (10/10). IHSG dapat momentum menguat.
"Kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.887-6.937," tulus analis Pilarmas Investido Sekuritas, Maximilianus Nico Demus.
Sekali lagi, India membawa sentimen di perdagangan hari ini. Buntut nada hawkish yang datang dari bank sentral mereka. Bahwa ada potensi kenaikan lanjutan dari tingkat suku bunga.
"Menurut mereka, inflasi masih harus dikendalikan. Sehingga harus menarik lebih banyak uang tunai di pasar," lanjut Nico.
Apalagi, Gubernur Bank Sentral India, Shaktikanta Das dan enam anggota komite kebijakan moneter bersepakat. Mereka mempertahankan tingkat suku bunga di level 6.5 persen.
"Namun diperkirakan tidak untuk waktu lama. Karena inflasi masih belum cukup berada di dalam batas yang aman," tambahnya.
Sejauh ini India juga merupakan salah satu negara yang terdampak kenaikan tingkat suku bunga The Fed. Di mana rupee telah melemah bersamaan dengan obligasi dalam negeri.
Namun kabar baik bagi India, indeks Emerging Market JP Morgan & Co telah memasukkan mereka ke dalamnya. Sehingga akan mendorong investor asing untuk masuk.
"Sejauh ini kalau kita berbicara India, rasanya volatilitasnya jauh lebih tinggi daripada Indonesia. Namun secara pertumbuhan, India begitu luar biasa," tutup analisa Nico.
Menengok perdagangan, Senin (9/10). IHSG ditutup menguat plus 0,04 persen. Atau naik 2,93 poin ke level 6.891.
Sektor energi lagi-lagi mengalami kenaikan terkuat. Yakni 2,88 persen. Sedangkan di posisi terendah adalah bidang kesehatan. Minus 2,15 persen.
