PHK Startup

Indef: PHK Startup Merupakan Tanda Perubahan Model Bisnis

Ekonom Senior Indef, Aviliani mengungkapkan PHK yang terjadi pada perusahaan startup, merupakan tanda adanya perubahan model bisnis

Featured-Image
Ilustrasi Karyawan Startup Kena PHK. Foto: Detik.com/ iStock)

bakabar.com, JAKARTA – Ekonom Senior Indef, Aviliani mengungkapkan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang terjadi pada perusahaan startup, merupakan tanda adanya perubahan model bisnis.

“Perubahan model bisnis itu terjadi karena adanya perubahan gaya hidup masyarakat,” ujar Aviliani dalam Seminar Proyeksi Ekonomi Indonesia 2023 Indef di Hotel Aryaduta, Jakarta, Senin (5/12).

Banyak perusahaan startup saat ini, sangat bergantung pada model bisnis digital atau melalui online.

Pasar digital tersebut ramai hanya ketika masyarakat tengah menghadapi pandemi, yang memaksa mereka untuk mengurangi mobilitas.

Tapi, ada perubahan pola perilaku baru yang terjadi di masyarakat, saat kegiatan ekonomi sudah bisa berjalan seperti masa pra-pandemi.

“Pada saat pandemi kegiatan bisnis berubah dari offline ke online sekarang kembali lagi dari online ke offline, makanya banyak sekali PHK justru yang berbasis online,” ungkap Aviliani.

Aksi PHK yang dilakukan oleh perusahaan startup saat ini, semakin sering terjadi.

Tercatat sudah 23 perusahaan rintisan (startup) Indonesia, yang melakukan PHK.

Terakhir perusahaan startup e-commerce untuk UMKM, Ula, melakukan PHK terhadap 134 karyawannya.

Menurut Aviliani, perubahan bisnis model tersebut merupakan bentuk adaptasi perusahaan, yang mengikuti perubahan gaya hidup masyarakat.

“Perilaku masyarakat itu bisa berubah dari dan harus diantisipasi oleh perusahaan, jadi jika perusahaan yang nilai inovasinya tinggi, mereka bisa beradaptasi dengan cepat dan untuk bisa bertahan,” tutur Aviliani.

Untuk itu, kata Aviliani, fenomena PHK pada perusahaan startup, jangan diartikan sebagai tanda-tanda penurunan ekonomi.

“PHK itu banyak disebut sebagai tanda akan terjadi penurunan ekonomi, tidak, tapi merupakan akibat dari perubahan perilaku masyarakat,” ucap Aviliani.

Editor


Komentar
Banner
Banner