apahabr.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyoroti lonjakan impor komoditas pangan seperti gandum, gula, hingga buah dan sayur.
Tercatat impor gandum meningkat hingga 13 ton per tahun. Impor gula sudah sebanyak 6 juta ton per tahun. Sedangkan, impor komoditas buah dan sayur mencapai 1 juta ton per tahun.
"Memang ada peningkatan, contohnya buah dan sayur, di supermarket banyak yang impor. Kita semakin bergantung impor, trennya semestinya menurun, tapi ini nggak, semakin besar," ujar Mentri Zulkifili disapa Zulhas di Kantor Kemendag, Jakarta, Kamis (15/6).
Zulhas pun mengupayakan agar bisa mengendalikan impor sesuai arahan yang diberikan oleh Presiden Jokowi.
Baca Juga: Impor Indonesia Mei 2023, BPS: Capai USD 21,28 Miliar
"Saya diperintahkan pak presiden untuk mengendalikan impor, kalau ekspor harus semudah-mudahnya, tidak boleh ada hambatan dalam ekspor," ujarnya.
ia menambahkan, "Kita perlu menata impor dan menggalakan ekspor kita."
Sebelumnya, dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI DPR RI di Jakarta, Selasa (6/6) Mendag Zulhas sempat membeberkan soal ketergantungan impor Indonesia terhadap komoditas pangan, seperti bawang putih, gula, hingga kedelai. Hal itu seiring lonjakan kebutuhan atau konsumsi masyarakat yang tidak lagi dapat dipenuhi oleh produksi dalam negeri.
Zulhas bercerita, saat masih menjabat sebagai anggota komisi VI DPR RI (2004), Indonesia hanya mengkonsumsi bawang putih sebanyak 30 ribu ton per tahun. Saat ini, jumlah kebutuhan bawang putih mencapai 600 - 700 ribu ton per tahun.
Baca Juga: Antisipasi El Nino, Pemerintah Impor Beras 3 Juta Ton dari India
Hal serupa terjadi pada komoditas gula yang saat ini mengalami lonjakan dari 1,5 juta ton pada 2004 menjadi 7 juta ton pada tahun 2023. Menurut Zulhas impor yang dilakukan pemerintah telah sangat tinggi.
Sementara itu, berdasarkan data BPS, nilai impor buah-buahan RI mencapai 118,1 juta dollar AS atau setara Rp1,76 triliun pada Mei 2023. Sejak Januari hingga Mei 2023, nilai impor buah-buahan telah mencapai 571,8 juta dollar AS atau setara Rp8,55 triliun. Nilai itu turun 21,99 persen dari periode yang sama tahun lalu.
Jenis buah yang mengalami kenaikan nilai impor ialah leci senilai 2,26 juta dollar AS atau sekitar Rp33 miliar (asumsi kurs Rp14.952), buah kiwi 1,80 juta dollar AS atau Rp26 miliar, dan anggur senilai 1,38 juta dollar AS atau Rp20,6 miliar.