bakabar.com, JAKARTA – PT Pertamina Patra Niaga (PPN) mengalami pembengkakan dana imbas dari implementasi program biodiesel B35 oleh pemerintah.
Direktur Utama PPN Alfian Nasution mengatakan program biodiesel terasebut, mengharuskan Pertamina mengeluarkan tambahan dana sebesar Rp110 untuk setiap liter B35.
“Kami membutuhkan bantuan dari pemerintah, akibat adanya beban dana tambahan sekitar Rp110 per liter untuk mempersiapkan B35 dengan baik, aman dan quality control sesuai standar,” ujarnya dalam Energy Corner Special B35 implementation di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Selasa (31/01).
Baca Juga: Biodiesel B35 Mulai Diterapkan 1 Februari Wujud Kemandirian Energi
Program biodiesel B35 merupakan jenis bahan bakar nabati (BBN) berbasis minyak kelapa sawita dengan komposisi campuran sebesar 35 persen.
Menurutnya program Biodiesel B35 memiliki kesiapan yang berbeda dengan jenis biodiesel pada komposisi 30 persen. Sehingga hal itu membutuhkan pendanaan lebih dalam implementasinya.
“Sebelumnya tidak ada kesiapan khusus, pada versi B30 pengerjaan dapat dilakukan dengan cepat, tapi pada B35 ini batas kemampuan injeksi di automation terminal kami harus diperbarui total,” ungkapnya.
Baca Juga: Biodiesel Spek B35 Siap Digunakan Pekan Depan
Pembengkakan pembiayaan tersebut karena kesiapan infrastruktur untuk mendukung implementasi B35. Terutama untuk penyiapan blending system yang aman, sehingga resiko biodiesel tercampur air bisa dikurangi.
“Jadi harus jaga quality, kita minta tolong untui kualitas B35 harus ditingkatkan karena sifat hidroskopis, water contain rendah, itu sekaligus harapan kami apabila B35 akan dijalankan sesegera mungkin,” tutupnya.