bakabar.com,JAKARTA - Pelatih Shin Tae-yong punya keyakinan perlahan permainan Tim Nasional (Timnas) Indonesia akan terus berkembang.
Laga melawan Argentina semalam, Senin (19/6) rupanya sudah cukup menambah kepercayaan dari pelatih asal Korea Selatan ini. Hal ini disebabkan peran pemain-pemain muda Timnas Indonesia sudah sangat baik.
"Memang uji coba kali ini saya mencoba-coba (pemain), dan bisa dilihat juga dari rata-rata umur pemain Timnas di laga ini hampir 23-an, Ivar dan Rafael juga masih muda, Marselino dan Ernando juga masih muda, tetapi mereka sudah mau bekerja keras dan mau menjalankan instruksi dari saya sebagai pelatih," jelas Shin saat konferensi pers usai laga di Gelora bung Karno, Jakarta.
Baca Juga: Hanya Kalah 0-2 Dari Argentina, STY Puas dengan Penampilan Anak Asuhnya
Meski diakuinya kalau para pemainnya tidak mudah untuk mengimbangi permainan dari Timnas terbaik di dunia saat ini yang menjadi lawan, tetapi coach Shin cukup senang lantaran semangat juang yang ditunjukkan oleh para pemainnya.
"Untuk melakukan permainan yang saya inginkan memang tidak terlihat, apalagi ya ranking 149 lawan rangking 1 pastinya susah, kalau kita bisa tunjukkan permainan kita, harusnya rankingnya sama, tetapi dari mental, pikiran, dan gerakan pemain mereka terlihat sangat ingin menjalankan instruksi saya," terang Shin.
Pelatih berkebangsaan Korea Selatan ini menerangkan dirinya sudah mempelajari pola permainan yang diterapkan lawan. Itulah sebabnya yang membuat para pemainnya bisa bermain baik karena semua bisa menerapkan instruksi yang diberikannya.
"Selama dua hari ini kami sudah analisa Argentina seperti apa dan memang para pemain menyesuaikan dan menjalankan instruksi saya dengan sempurna. Namun tetap masih ada kekurangan dan masih jauh jalan untuk berkembang," jelasnya.
Baca Juga: Emiliano Martinez Gentar Hadapi Spesialisasi Arhan Pratama
Kekurangan yang dimaksud oleh coach Shin rupanya menyoal tentang pola membangun serangan setelah mendapat pelung untuk melakukan serangan balik. Menurutnya ini memang masih menjadi pekerjaan rumah Timnas ketika harus bermain bertahan.
Terlebih lagi, skuad Argentina melakukan tekanan tinggi sehingga tak memberi keleluasaan pemain belakang Timnas untuk pelan-pelan menyusun serangan.
"Untuk build up memang kita kehilangan banyak sekali momentum, tapi memang karena ini Timnas dan tidak ada banyak waktu, dan bangun tim memang butuh waktu lama," papar Shin.
"Harus saya akui soal build up memang kurang, apalagi pressing dari Argentina juga sangat baik dan baca pola permainan mereka juga sangat baik, dan beda kelas kita soal itu," tambahnya.
Baca Juga: Duel Asnawi Vs Garnacho: Sukses 'Kantongi' Hingga Saling Balas Tekel
Namun baginya, masih ada cukup waktu untuk memperbaiki pekerjaan rumah ini. Apalagi semua disiapkan jelang gelaran Piala Asia di Qatar yang sesuai jadwal bakal digelar Januari tahun depan.
Itu artinya, Shin masih memiliki waktu sekitar enam bulan lamanya untuk bisa memperbaiki barisan pertahanan Timnas agar lebih kuat dan juga rapih saat memulai serangan.
"Kita ada waktu untuk membenahi organisasi pertahanan dan build up dari belakang akan jadi lebih baik," tuturnya.
Selain itu, sisi lain yang menarik dari barisan pertahanan Timnas semalam adalah terjadinya duel antara kapten Timnas Asnawi Mangkualam Bahar dengan pemain muda penuh talenta milik Manchester United, Alejandro Garnacho.
Terlihat beberapa kali mereka saling berjibaku di lini pertahanan Timnas. Asnawi pun tampil cemerlang hingga sempat membuat Garnacho 'kesal' sehingga harus ikutan menekel pemain yang merumput bersama Jeonnam Dragons tersebut.
Namun terkait dengan aksi menawan dari Asnawi, coach Shin menjelaskan permainan menonjol yang ditunjukkan pemainnya itu bukan serta merta ada kerja sendiri, melainkan juga peran semua pemain sehingga Indonesia bisa bermain baik secara keseluruhan.
"Jadi bukan hanya Asnawi saja yang bagus di laga ini, tapi karena adanya performa baik dari teman-teman Asnawi, maka dari itu Asnawi juga lebih keliatan menonjol, jadi para pemain bekerja keras sampai akhir dan maksimal, jadi layak dipuji," pungkas coach Shin.
Indonesia kalah 0-2 dari Argentina setelah masing-masing gol tercipta di tiap babak. Gol pertama La Albiceleste diciptakan oleh Leandro Paradez menit ke-38 melalui sepakan spekulasi jarak jauh yang langsung mengarah ke sisi kiri atas gawang Timnas Indonesia kawalan Ernando Ari.
Kemudian satu gol lagi di babak kedua lewat sambaran kepala Cristian Romero yang mampu memanfaatkan situasi sepak pojok hasil tendangan dari Giovani Lo Celso pada menit 55.
Hasil ini pun di luar perkiraan yang mengatakan Indonesia akan banyak kebobolan oleh Argentina. Tetapi hasil ini pun belum mampu membuat Indonesia merangsak ke posisi atas ranking FIFA.