bakabar.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan pada penutupan perdagangan hari ini. Tercatat IHSG ditutup menguat sebesar +46 poin atau 0,7 persen ke level 6.688.
Penguatan dipimpin oleh sektor barang baku, diikuti transportasi & logistik, keuangan, industri, dan konsumen non-primer. Kemudian teknologi juga tercatat mengalami penguatan, termasuk energi, kesehatan, properti & real estate dan infrastruktur.
“IHSG bergerak optimis meskipun terbatas yang dipengaruhi oleh mayoritas penguatan indeks global,” tulis Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya, Senin (16/1).
Selain itu, total nilai transaksi yang diperdagangkan pada hari ini mencapai angka Rp9,95 triliun.
Kenaikan IHSG terjadi karena dipicu oleh kenaikan pada indeks global, terutama China. China yang mengalami pemulihan tercermin dari indeks perumahan yang mengalami perbaikan sebesar -1,5 persen dari data sebelumnya -1,6 persen.
“Pemulihan tersebut dipicu oleh rata-rata pembelian rumah baru yang sudah mengalami sedikit peningkatan dan memberikan signal adanya perbaikan pasar properti China,” jelasnya.
Jepang juga membukukan inflasi tahunan pada tingkat produsen di atas perkiraan pasar dan meningkat dari bulan sebelumnya.
Hal tersebut menandakan bahwa Jepang akan memperketat likuiditasnya. Di saat yang sama, IHSG juga mendapat katalis positif dari neraca dagang Indonesia. “Setidaknya masih positif menutup tahun ini, meskipun tidak sekencang tren yang dicatatkan sebelumnya,” imbuhnya.
Tapi, masih terlihat tingkat ekspor kita tumbuh positif melebihi bulan lalu atau sebesar 6,58% dan tingkat impor yang terkoreksi di level -6,61 persen. Sehingga, tingkat ekspor – impor dalam negeri masih berada di bawah perkiraan pasar, demikian juga neraca dagang yang berada di bawah neraca dagang.
LQ45 juga mencatatkan penguatan sebesar 7 83 poin atau 0,86 persen ke level 913. Penguatan didominasi oleh saham BBCA, TLKM, BBRI, ASAII, BMRI.
“Sedangkan saham–saham yang mendominasi penurunan diantaranya AMRT, MIKA, ADRO,TBIG, CPIN,” tutupnya.