bakabar.com, JAKARTA - Ada sejumlah kasus hukum sepekan ini. Semuanya masih perkara lama. Berikut rangkumannya.
Basa-Basi Investiga Seruyan
Kasus ini bermula pada konflik agraria. Antara masyarakat dan perusahaan sawit di Desa Bangkal, Seruyan, Kalimantan Tengah. Buntutnya, satu orang warga tewas tertembak.
Kasus ini lalu bergulir. Menjadi isu pelanggaran HAM berat yang dilakukan aparat kepolisian.
bakabar.com menjadikan kasus ini sebagai objek liputan khusus. Lantaran hingga saat ini penanganan kasusnya tak jelas. Bahkan ada kesan sengaja diulur-ulur.
OTT Suap Pj Bupati Sorong ke Kepala BPK Papua Barat
Suap Pj Bupati Sorong Yan Piet Mosso kepada Ketua BPK Papua Barat, Petrice Lumumba Sihombing terbongkar, Minggu (12/11) lalu. KPK melakukan operasi tangkap tangan.
Kasus ini juga menyeret empat pejabat lainnya. Yakni Kepala BPKAD Sorong, Efer Segidifat bersama stafnya; Amniel Syatfle. Lalu ada Kasubaud BPK Papua Barat; Abu Hanifa dan Ketua Tim Pemeriksa David Patasaung.
Perkara yang menjerat mereka lantaran kongkalikong memanipulasi temuan laporan keuangan.
Dalam kasus ini, KPK menyita uang tunai Rp1,8 miliar. Juga jam tangan mewah merk Rolex.
Serangan Balik Firli Bahuri ke Kapolda Metro Jaya
Ketua KPK Firli Bahuri mulai menyentil Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto. Bekas anak buahnya itu disoal setelah tak melapor pengaduan masyarakat (dumas) terkait korupsi sapi di Kementerian Pertanian.
Karyoto dulunya Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK. Dumas dimaksud terkait indikasi korupsi Syahrul Yasin Limpo.
Biar tahu saja. Karyoto saat ini juga tengah menangani kasus dugaan pemerasan Firli ke Limpo.
Teka-Teki Kemunculan Ismail Bolong
Baru-baru ini, Ismail Bolong muncul ke publik. Fotonya menghadiri pernikahan anak seorang pejabat di Samarinda pada 16 September tadi beredar.
Kemunculan eks polisi Samarinda memicu tanya publk. Lantaran tersangka kasus mafia tambang itu terlihat bebas. Padahal, ia sempat ditahan.
Sebelumnya, 27 Desember 2022 lalu, Bareskrim Polri telah menyerahkan berkas perkara Bolong ke kejaksaan. Kasusnya lalu tenggelam.
Merespons hal itu, Anggota Komisi III DPR RI, Rudy Mas’ud berjanji bakal mempertanyakannya ke kapolri.