bakabar.com, JAKARTA - Pernahkan merasa dekat secara emosional dengan seorang sosok idola? Hal tersebut mungkin mengalami hubungan parasosial.
Melansir Cleverland Clincis, Senin (9/10), hubungan parasosial dijelaskan sebagai hubungan sepihak atau ikatan perasaan dengan orang yang tidak dikenal.
Orang tersebut meliputi seorang selebritas atau artis yang dikagumi, juga seorang individu fiktif.
Hubungan parasosial ditandai dengan ada kedekatan secara emosional dengan seseorang yang tidak dekat dengan kita. Hal ini selalu didapati dan tanpa disadari kita mengalaminya.
Istilah ini diciptakan oleh Donald Horton dan R. Richard Wohl pada 1950-an, setelah melihat dinamika antara penonton dan sosok artis di radio, televisi, program berita, ataupun film.
Fenomena ini bukanlah suatu hal yang baru, sebelum adanya media sosial dan internet, orang-orang masih sering membicarakan kekaguman terhadap bintang film, atlet atau idola yang memiliki ikatan dengan mereka.
"Saat itu hubungan parasosial memiliki identifikasi dan rasa keterhubungan yang sangat kuat," ujar Adam Borland, PsyD, seorang psikolog.
Meskipun bukan fenomena yang baru, sekarang ini lebih mudah membentuk hubungan parasosial dibandingkan sebelumnya.
Hubungan ini memiliki hukum timbal balik bagi sang selebritis, menghasilkan pundi-pundi uang dari industri tersebut.
Namun tidak semua hal yang diberikan oleh sang idola berupa bisnis, banyak orang terkenal yang memiliki kasih sayang terhadap penggemarnya dan ingin terus berinteraksi dengan mereka di lingkungan yang aman dan terkendali.
Beberapa layanan pendukung hubungan parasosial semakin berkembang, dengan melakukan layanan berlangganan dan jumpa fans secara digital memperkuat ikatan antara selebritis dan penggemarnya.
Apakah Hubungan Parasosial Berdampak Buruk?
Tidak semua hubungan ini berdampak buruk bagi seseorang. Hal tersebut kembali lagi pada kondisi mental seseorang. Jika hubungan berdampak positif, Anda mungkin berada dalam kondisi yang cukup baik secara emosional dan sosial.
Namun jika hal tersebut merasa membebani Anda dan mulai mengubah hidup menjadi negatif, hal tersebut harus dibatasi dan diatasi oleh seorang ahli.
Manfaat Parasosial
Selain dapat menghibur dan menyenangkan seseorang, hubungan parasosial memiliki dampak positif bagi kesehatan mental.
Mendapatkan role model secara positif, hubungan ini secara tidak langsung memberikan kita mengetahui orang-orang yang kita kagumi, seperti prestasi dan keunggulan lainnya.
"Hubungan parasosial menjadi sumber koneksi, kenyamanan dan persahabatan. Teruama saat merasakan kesepian dan sedang mengalami kecemasan sosial," ujar Dr. Borland.
Hubungan parasosial membantu orang-orang saat pandemi COVID-19 beberapa tahun lalu. Ketika banyak orang melakukan isolasi mandiri, hubungan ini menawarkan kesempatan terkoneksi dan tetap sedia dalam waktu yang sulit.
Hubungan ini dapat menginspirasi untuk menjadi lebih kreatif, dan mengenalkan hal baru pada diri yang didapat melalui sosok idola tersebut.
Hubungan parasosial dapat membantu seseorang menjadi sosok yang lebih baik seperti yang dicontohkan sang idola. Dan membuat diri menjadi lebih baik.
Risiko Hubungan Parasosial Terhadap Kehidupan
Selain dapat meningkatkan kesehatan mental. Hubungan kni dapat berdampak buruk. "Kasus terburuknya adalah depresi, kesepian hingga kecemasan sosial yang berpotensi buruk terhadap kesehatan," Dr. Borland memperingatkan.
Dalam benerapa kasus, hubungan parasosial dapat mengambil alih kehidupan seseorang. Selain itu beberapa tanda menjadi redflag bagi seseorang. Seperti jadi boros secara finansial, menyakiti orang lain, menjadikan diri sebagai orang yang jahat, sangat terobsesi pada sang idola dan mengikuti kebiasaan buruknya.
Saat menjadi seorang penggemar, mereka akan menghabiskan uang untuk membeli produk baru sang idola serta melakukan donasi atas nama mereka.
Hal ini menjadi dampak buruk karena menyebabkan seorang penggemar mengalami FOMO terhadap sang idola.
Hubungan parasosial yang berlebihan juga bisa mengganggu hubungan penggemar dengan orang-orang yang kenal dengannya di kehidupan nyata seperti teman dan keluarga.
Jika kegiatan menggemari sang idola mengganggu kehidupan sehari-hari, maka ini sudah disebut sebagai kadar yang berlebihan dan harus dikurangi.