bakabar.com, BANJARMASIN – Pemkot Banjarmasin mempertanyakan keseriusan Armani Suites Hotel dan Aria Barito. Sekalipun kelasnya berbintang, nyatanya alat pemadaman di dua hotel itu malfungsi.
Senin siang (8/8), Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Banjarmasin menerjunkan tim untuk menyidak kedua hotel tersebut.
Ringkasnya, di Armani dan Pyramid Suites Hotel Banjarmasin, tim DPKP menemukan alat pemadam kebakaran yang tak berfungsi maksimal.
"Satu expired, lainnya rata-rata kurang pemeliharaan," ujar Kabid Penyegahan Damkar dan Penyelamatan Banjarmasin, Marliansyah.
Tak cuma alat pemadam api ringan (APAR), hidran di hotel berbintang kawasan Jalan Skip Lama itu juga tak bisa dioperasionalkan.
"Hidran itu tidak berfungsi karena mesinnya tak berfungsi juga," ucapnya.
Manajemen hotel beralasan jika saat ini terdapat perbaikan mesin utama untuk menyalurkan air.
Marli pun meminta perbaikan pompa air disegerakan, supaya alat pendeteksi kebakaran lainnya bisa berfungsi.
"Kalau APAR masih kita maklumi, tapi kalau hidran tidak bisa, karena menyangkut nyawa manusia," tegasnya.
Menurutnya kelayakan fungsi APAR dan hidran sangatlah penting dalam menjamin keamanan pengunjung hotel saat kebakaran melanda.
"Kalau tidak bagus, ‘kan otomatis membahayakan yang nginap," tekannya.
Ia pun menyarankan manajemen Armani, mengevaluasi standar kelayakan APAR dan hidran tiap minggunya.
Catatan lainnya, jauhkan posisi alat pemadam kebakaran dari jangkauan anak kecil.
"Setiap APAR ada penandanya, jadi siapapun yang lewat ada tanda APAR. Itu yang penting," tuturnya.
GM Armani Abraham Yoseph berjanji segera membenahi seluruh kekurangan yang diminta Pemkot.
"Apapun yang jadi kekurangan kita, dan untuk keselamatan harus secepatnya," ujarnya.
Soal posisi APAR, dirinya juga sepakat jika harus dinaikkan sesuai saran DPKP Banjarmasin.
"Menjadi 125 Cm, supaya orang bisa melihat dengan baik," ucapnya.
Tak hanya Armani, tim damkar juga melakukan pengecekan serupa di Hotel Aria Barito Banjarmasin.
Beda halnya Armani, tim damkar menemukan aki untuk menghidupi mesin utama hidran yang tidak di tempat.
"45 hari ke depan akan kita cek lagi, apakah ada aki ya atau tidak," imbuhnya.
Selain hidran, tim damkar juga menemukan busa di dalam tabung APAR kosong-melompong.
Lokasi APAR juga berada di ruang pertemuan yang jarang diketahui orang.
"Tidak terlihat lalu tidak diisi ulang, yang lain rata rata diisi ulang," ujarnya.
Maka, Marli pun mengimbau seluruh kekurangan tersebut harus dilengkapi paling lama 45 hari.
Jika tak mengindahkan, Damkar akan memberikan semacam rekomendasi ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
"Mungkin sebagai tindak lanjut inpeksi selanjutnya, kita tegur," pungkasnya.