bakabar.com, BALIKPAPAN – Pesan berantai terkait pelaku perdagangan orang dan penculikan anak bikin heboh warga Balikpapan. Pesan tersebut semakin gencar beredar hingga Selasa (24/1).
Pesan berantai tersebut menampilkan tangkapan layar unggahan akun Facebook yang tidak dikenal.
Dalam tangkapan layar tersebut terdapat beberapa foto pria disertai keterangan, “SEM MAKARIOS pelaku utama perdagangan organ tubuh dan penculikan anak di wilayah balikpapan”.
Akun tersebut meminta warga untuk segera menangkap pria tersebut dan membawanya ke kantor polisi.
Namun, belakangan informasi ini telah diklarifikasi oleh keluarga korban melalui akun Facebook, Nonce Bora.
Baca Juga: Embat Motor di Garasi Majikan, Karyawan Pencucian Kendaraan di Kapuas Ditangkap
Dalam unggahannya pada Senin (23/1), Nonce Bora menjelaskan sekaligus mengklarifikasi bahwa pesan yang beredar itu tidak benar. Sem Makarios yang merupakan adiknya saat ini sedang bekerja di Kalimantan Tengah dan tidak mengetahui kabar tersebut.
“Saudara sekalian para pengguna sosmed berupa apapun itu hentikan postingan yang memakai foto adik saya untuk menyebarkan berita palsu. Itu adik saya Sem Makarios sekarang sedang bekerja di Kalteng dan berita ini sudah menyebar kemana-mana. Tolong dengan sangat saya mohon kepada kita sekalian untuk bijaklah memilih berita apa yang harus dipercaya dan tidak,” tulisnya.
Baca Juga: Dear Calon Jemaah Haji, Waktu Pelunasan Biaya Haji Ditambah
Nonce mengatakan pihak keluarga sangat dirugikan dengan munculnya berita bohong tersebut. Sebab, pihaknya mengaku bahwa keluarganya tidak pernah terlibat dengan tindakan kriminal. Apalagi dengan tuduhan perdangangan orang ataupun penculikan anak.
“Saya akan laporkan pihak-pihak yang sudah menyebarkan berita tersebut atas tuduhan pencemaran nama baik dan menyebarkan berita palsu atau hoaks. Sekali lagi mohon dengan sangat hentikan dan hapus postingan berita palsu yang mengatasnamakan adek saya,” pungkasnya.
Dikonfirmasi, Kasat Reskrim Polresta Balikpapan, AKP Zamhuri, mengatakan kabar yang beredar tersebut merupakan fitnah dari orang yang tidak bertanggungjawab.
“Ada berita jangan langsung ditelan mentah-mentah, tapi kita koordinasikan dan kita galakkan pengamanan-pengamanan di kampung dengan patrol. Juga kita harus lebih teliti terhadap warga-warga baru dan pendatang,” ujarnya.