bakabar.com, BANJARBARU – Pasangan calon (paslon) kepala daerah kota Banjarbaru Haji Martinus-Jaya (HMJ) klaim berhasil tangani Covid-19.
Klaim berhasil dalam penanganan Covid-19 di Banjarbaru ini disampaikan HMJ di debat publik terakhir Pilwali Banjarbaru 2020, Jumat (4/12/2020) malam.
Pasalnya di bawah pemerintahan petahana, Darmawan Jaya Setiawan, Pemkot Banjarbaru berhasil raih penghargaan WTP dan terima bantuan miliaran rupiah dari pemerintah pusat.
“Penanganan Covid-19 telah berhasil, wakil saya [Darmawan Jaya] sudah berpengalaman. Dan mendapat penghargaan, juga memberikan bantuan kepada ribuan UMKM,” ujar Haji Martinus saat ditanya oleh moderator debat ihwal penanganan Covid-19.
Klaim dari HMJ pun ditanggapi 2 paslon lainnya.
Namun, paslon nomor urut 1 dan 2 kompak menanggapi bahwa penanganan Covid-19 di Kota Idaman belum berhasil.
Menurut calon wali kota Banjarbaru nomor urut 1, Gusti Iskandar jika penanganan berhasil, Banjarbaru tidak kembali menjadi zona merah.
“Jika dikatakan berhasil itu no [tidak] karena Banjarbaru dalam zona merah lagi. Dari sektor ekonomi tentu kita harus melakukan recorvery,” ujarnya menanggapi paslon nomor urut 3, HMJ.
Kawan Kita, lanjut Gusti dalam menangani Covid-19 akan membuat sinergi internal dan memberikan permodalan, serta mengembangkan sektor pariwisata.
“Kita akan melakukan penanganan dalam bentuk padat karya, dengan itu masyarakat dilibatkan untuk bekerja dan akan memutar roda perekonomian,” tutupnya.
Sementara itu, calon wali kota Banjarbaru nomor urut 2, Aditya Mufti Ariffin mengatakan sudah semestinya jika pemerintah memberikan recorvery.
Di mana diketahui calon wakil wali kota Banjarbaru, Darmawan Jaya Setiawan merupakan petahana.
“Pemulihan ekonomi bantuan masyarakat memang harus dilakukan, recovery itu harus dilakukan pemerintah. Untuk recorvery ekonomi, kami sudah menyiapkan program RT mandiri,” tegas Aditya.
Dikatakan Aditya, dalam program RT mandiri tersebut, pengalokasian dana untuk membangun UMKM disetiap RT.
Hal itu yang diharap akan memulihkan perekonomian masyarakat kota Banjarbaru secara merata.
“Jika ada 700 RT dan tiap RT merekrut 10 pekerja, maka akan ada 7.000 lowongan kerja, ini tentu akan membantu perekonomian,” pungkasnya.