Borneo Hits

Calon Melawan Kotak Kosong Akan Mencederai Demokrasi di Banjarbaru

Kendati baru sebatas isu, ancaman calon melawan kotak kosong di Pilkada Banjarbaru 2024 memantik respons negatif.

Featured-Image
Kendati baru sebatas isu, ancaman calon melawan kotak kosong di Pilkada Banjarbaru 2024 memantik respons negatif. Foto: Info Publik

bakabar.com, BANJARBARU - Kendati baru sebatas isu, ancaman calon melawan kotak kosong di Pilkada Banjarbaru 2024 memantik respons negatif.

Ikhwal isu tersebut dipantik prediksi Trust Indonesia, setelah menyebut petahana HM Aditya Mufti Ariffin belum memiliki tiket pencalonan yang pasti.

Kendati PKB telah menyerahkan surat keputusan rekomendasi kepada Aditya, Trust Indonesia malah mengeklaim Hj Erna Lisa Halaby yang didukung partai berlambang bola dunia ini.

Diketahui Lisa sendiri telah mengantongi rekomendasi PAN dan Gerindra, serta diyakini akan mendapatkan dukungan dari Partai Golkar, Demokrat, PKS, Nasdem, dan PDIP.

Situasi itulah yang kemudian memantik isu bahwa Lisa hanya akan menghadapi kotak kosong atau minimal calon bayangan di Pilkada 2024.

"Dalam era kapitalisasi demokrasi seperti sekarang, modal politik dan sosial saja tidak cukup. Finansial ikut menentukan di tengah pragmatisme politik dan politik instan warga," papar pengamat politik Muhammad Uhaib As’ad, Selasa (6/8).

"Pun perlu dipahami oleh publik bahwa dukungan partai politik kepada kandidat tidak gratis. Namun kalau kemudian terjadi aksi borong partai, sama saja dengan mencederai demokrasi," tegasnya.

Selain pengamat politik, sejumlah tokoh agama di Banjarbaru juga berharap Pilkada 2024 benar-benar menjadi pesta demokrasi dan kesempatan masyarakat dalam menentukan pemimpin terbaik.

"Terkait harapan itu, kami menginginkan partai politik yang sudah mengeluarkan surat keputusan kepada salah satu pasangan untuk tetap konsisten," cetus KH Ahmad Murni atau akrab disapa Guru Darat.

Editor


Komentar
Banner
Banner