bakabar.com, JAKARTA – Sudah menjadi juara MotoGP 2021, Fabio Quartararo tampaknya juga melewatkan kesempatan menggunakan motor bernomor start 1. Takut terkena kutukan?
Fabio Quartararo mengunci gelar juara dunia, setelah finis keempat di MotoGP Emilia Romagna, Minggu (27/10).
Meski masih tersisa dua seri dalam kalender MotoGP 2021, perolehan poin pebalap Monster Energy Yamaha ini tak bisa dilampaui Francesco Bagnaia yang menjadi pesaing terdekat.
Dengan demikian, Fabio Quartararo pun berhak memakai nomor 1 yang merupakan identitas untuk pembalap juara bertahan di MotoGP 2022.
Pun publik berharap terdapat pebalap yang menggunakan nomor start 1, setelah bertahun-tahun menghilang.
Namun Fabio Quartararo tampaknya tidak memenuhi keinginan tersebut. Pria berdarah Italia kelahiran Prancis ini memiliki alasan tersendiri.
“Saya tidak layak. Saya benar-benar ingin membuat semunya tetap sederhana. Saya masih jauh dari nomor 1,” cetus Quartararo seperti dilansir MotorSport, Rabu (27/10).
“Saya mencontoh Valentino Rossi yang mengoleksi sembilan gelar juara dunia, tapi tidak pernah memilih nomor 1,” imbuhnya.
Keputusan Fabio Quartararo tidak menggunakan nomor 1 sebagai juara bertahan, bukan hal asing dilakukan.
Sebelumnya Valentino Rossi, Marc Marquez dan Joan Mir senantiasa setia dengan nomor lama, kendati tampil sebagai juara bertahan.
Casey Stoner menjadi juara bertahan terakhir yang mengunakan nomor 1 di musim 2012 bersama Repsol Honda.
“Saya pikir nomor 1 keren untuk penonton, karena sudah bertahun-tahun tidak dipakai oleh seorang pun,” beber Quartararo.
“Akan tetapi nomor 20 adalah nomor yang saya gunakan untuk mengawali. Pun saya akan mengakhiri karier saya dengan nomor yang sama,” tandasnya.
Terlepas dari berbagai alasan, keputusan sejumlah pebalap menghindari nomor 1 diyakini didasari sejumlah pengalaman buruk.
Bahkan pebalap berstatus juara dunia yang memutuskan memakai nomor 1, seakan dikutuk gagal mempertahankan gelar.
Sebelumnya di era GP500, pembalap yang pernah merasakan kutukan serupa adalah Michael Doohan, Alex Criville, dan Kenny Roberts Jr.
Kemudian sejak musim 2002 atau era awal MotoGP, tercatat tiga pebalap juara dunia yang merasakan kutukan tersebut. Mereka adalah mendiang Nicky Hayden, Casey Stoner dan Jorge Lorenzo.