Hilirisasi Hasil Laut

Hilirisasi SDA Laut Bisa Dilakukan, Banyak Hal Perlu Dibenahi

Direktur Industri Makanan Hasil Laut dan Perikana Kemenperin, Emil Satri memaparkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar USD32,82 miliar.

Featured-Image
Bank Dunia incar sektor perikanan Indonesia. Foto-Ilustrasi grafik ekonomi/Shutterstock

bakabar.com, JAKARTA – Direktur Industri Makanan Hasil Laut dan Perikanan Kemenperin Emil Satri memaparkan neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus sebesar USD32,82 miliar. Hal itu terjadi karena kegiatan ekspor perikanan dalam negeri lebih tinggi dibandingkan dengan aktivitas impor.

Berdasarkan data Kemenperin, Ekspor perikanan Indonesia mencapai USD45,71 miliar, sedangkan impornya hanya USD12,88 miliar.

“Selain itu dari sisi investasi, terjadi pertumbuhan dari Rp56,7 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp81,12 triliun pada 2022. Ini artinya terjadi pertumbuhan banyak dari sisi investasi,” ujarnya dalam diskusi Ocean Talks secara virtual, Kamis (16/2).

Untuk pertumbuhan PDB pada industri tersebut, persentasenya mencapai 4,75 persen pada 2022. Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan data 2021 yang sebesar 2,52 persen.

Baca Juga: Wamenkeu: Hilirisasi Dorong Indonesia Keluar dari 'Middle Income Trap'

Hanya saja jika dibandingkandengan data pra pandemi Covid-19, persentasenya relatif kecil, karena saat itu persentasenya 7 persen terhadap PDB.

Sementara itu, pada tahun 2022 kontribusi industri makanan, hasil laut dan perikanan sebesar 6,08 persen. Angka itu lebih kecil dibandingkan tahun 2021 yang konstribusinya mencapai 6,61 persen terhadap PDB.

“Untuk rinciannya, industri makanan dan minuman ini kontribusinya diatas 50 persen, termasuk di situ adalah produk kelapa sawit dan turunannya,” imbuhnya.

Baca Juga: Industri Hilirisasi Sektor Perikanan, Wujud Kebijakan Ekonomi Biru

Data tersebut menunjukkan bahwa aktivitas pada industri makanan, hasil laut dan perikanan sudah memperlihatkan adanya tanda-tanda pemulihan. Hanya saja, masih membutuhkan banyak penyesuaian dan perbaikan pada industri tersebut untuk pulih sepenuhnya, seperti masa sebelum pandemi Covid-19.

“Sehingga saat kami ditanya Bapak Presiden Jokowi, apakah hilirisasi perikanan dapat dilakukan, kami menjawab bisa, tapi masih banyak yang perlu dibenahi,” pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner