News

Hijrah dengan Hapus Tato: Sakit Juga, tapi Senang

Masyarakat penikmat seni tato khususnya bagi yang berumat muslim, memiliki kerinduan untuk membersihkan diri setelah tubuhnya diukir dengan kesenian tato.

Featured-Image
Danu saat penghapusan tato di kantor wali kota Jakarta Timur. apahabar.com/Juned

bakabar.com, JAKARTA - Masyarakat penikmat seni tato khususnya bagi yang berumat muslim, memiliki kerinduan untuk membersihkan diri setelah tubuhnya diukir tinta hitam.

Terlebih lagi, kerinduan itu datang di saat bulan suci ramadan. Seperti yang diungkapkan Danu (47), salah seorang peserta penghapusan tato yang diselenggarakan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Timur dengan Badan Amil dan Zakat Nasional (Baznas) DKI Jakarta, Selasa (4/4).

Meski harus merasakan sakitnya proses penghapusan tato, Danu tetap sangat senang atas diberinya kesempatan berhijrah secara gratis bagi pengguna tato.

"Ini baru pertama, sakit juga pas dilakukan pakai laser itu. Baunya kayak daging dibakar gitu. Tapi senang bisa ikut hapus tato ini, gratis juga," ungkap Danu di kompleks perkantoran wali kota Jakarta Timur. 

Baca Juga: Semangat Ramadan, Hapus Tato Gratis di Jaktim Diserbu Warga

Sebelumnya ia pernah mencoba untuk melakukan hijrah penghapusan tato. Namun dijelaskan Danu, bahwa penghapusan tato yang dilakukan secara tradisional itu belum memberi hasil yang cukup maksimal.

"Tato kedua. Ini kan udah mulai mudar, udah lama. Ini udah 2 kali ditiban jadi gini," ujarnya.

Adapun penghapusan tato dengan hasil yang baik dan bersih dikatakan Danu, harus dapat dilakukan secara rutin. Setidaknya dengan sebanyak tujuh kali pertemuan. 

Meski demikian, ia tidak mempermasalahkan. Oleh sebab itu, Danu berharap agar tahun depan kegiatan serupa dapat kembali terlaksana.

"Sebelumnya saya pakai daun sirih, dan ini pertama kali, ternyata terasa juga. Saya baru sekali ini, pinginnya sih tahun depan diadakan lagi," pungkas Danu.

Editor


Komentar
Banner
Banner