bakabar.com, BANJARMASIN - Sungguh malang nasib RY, remaja yang baru berumur 13 tahun ini jadi korban salah bacok oleh orang tak dikenal di dekat pangkalan ojek, Komplek Kayutangi I, Banjarmasin Utara, Kota Banjarmasin atau gang di samping Gedung Sultan Suriansyah, Sabtu (15/10) malam.
RY kena bacok di bagian hidung; membelah tulang rawan dari atas bibir kanan arah ke mata kiri. Bacokan itu membuat gigi depan atas kanannya retak. Antara lubang hidung dan rongga hidungnya terpisah hingga pendarahan hebat.
Sesaat setelah kejadiaan itu, RY langsung dibawa ke RS Ansari Saleh dan mendapat 30 jahitan di bagian wajah.
“Ikam kah?” kata RY menirukan ucapan pelaku sebelum mengayunkan parangnya ke badannya (badan korban), ditemui Senin (17/10) siang.
Sebelum terkena wajah, bacokan orang tak dikenal itu terlebih dahulu terkena punggung.
“Karena ulun (saya) pakai hoodie agak tebal, jadi sabetan bertama itu kada (tidak) kena. Yang kedua baru kena wajah,” rinci RY.
Kapolsek Banjarmasin Utara, Kompol Agus Sugianto melalui Kanit Reskrim Ipda Sudirno mengatakan, RY diduga menjadi korban salah sasaran.
Dari informasi yang dikantongi polisi, kejadian itu adalah buntut dari dikeluarkannya salah seorang siswa dari sekolah menengah pertama di kawasan Banjarmasin Utara.
Dari situ, si siswa tersebut menceritakan hal tersebut pada rekan tongkrongannya. Karena tidak terima temannya dikeluarkan dari sekolah, rekan siswa itu yang kemudian mencari orang yang membuat rekannya dikeluarkan dari sekolah.
“Pelaku diperkirakan juga tidak sekolah. Kejadian itu sekitar pukul 11.00 Wita,” kata Ipda Sudirno.
Sebelum kejadian itu, kata Polisi, korban dan tujuh orang rekannya sempat mengitari kawasan tersebut hingga kemudian duduk di pangkalan ojek sambil main game di ponselnya.
Melihat ada beberapa remaja nongkrong, pelaku yang bersama puluhan orang langsung menyerang dengan parang.
Tidak hanya RY, korban lain yang juga mengalami luka di bagian tangan adalah MA. MA mendapat sabetan di pergelangan tangan saat menangkis.
"Dari keterangan korban, padahal mereka tidak ada pernah berseteru dengan sekelompok tidak dikenal itu. Jadi mereka korban salah sasaran, dan saya tekankan itu bukan korban begal," tambahnya.
Sesaat setelah kejadian itu, warga mengamankan dua orang yang awalnya diduga pelaku.
"Dua orang itu tidak diamankan oleh pihak kami, tapi pada saat kejadian dua orang tersebut diamankan massa, sudah dimintai keterangan, ternyata mereka tidak ada keterlibatan, hanya sebagai saksi, dan sudah pulang mereka," bebernya.
Dari informasi itu, kata Sudirno, polisi masih mengembangkan kasus tersebut dan mencari pelaku.
"Untuk motifnya masih belum diketahui, kalau sudah pelaku didapat, baru motifnya ketahuan nanti," ujarnya.