4. Bebas Dari Rasa Bersalah
Anak tidak perlu mengetahui detail perceraian. Selain itu, anak juga tidak perlu mendengarkan kedua orang tuanya berselisih.
Anak juga bisa menyerap energi negatif dari kedua orang tuanya. Tidak jarang, mereka menyalahkan diri mereka akibat perceraian yang terjadi.
Masa kecil mereka akan membentuk masa depan mereka dan oleh karena itu, tidak perlu melibatkan mereka ke dalam detail perceraian.
5. Waktu Bermain
Biarkan anak-anak menjadi anak-anak. Tugas mereka adalah berperilaku baik, belajar, dan bersenang-senang.
Atur waktu pertemuan yang seimbang dengan pihak ayah dan ibu. Dengan begitu, anak tidak akan merasa kekurangan kasih sayang dari kedua orang tuanya.
6. Orang Tua yang 'kuat'
Anak-anak bisa melihat emosi yang dirasakan kedua orang tuanya. Oleh karena itu, penting untuk menjaga 'mood' di depan anak-anak.
Hal ini memang sulit dilakukan, apalagi jika kedua orang tua berpisah dengan secara tidak baik-baik. Namun, harus dijalani guna menciptakan lingkungan yang aman dan penuh kasih sayang.
Perceraian memang menakutkan bagi seluruh pihak, terutama bagi anak. Berikut adalah dua aturan penting selama menjalani masa-masa tidak stabil:
Anak bukan 'samsak', jangan bebankan mereka dengan situasi yang mereka tidak bisa kendalikan. Ini akan meningkatkan perasaan tidak berdaya dan tidak aman, menyebabkan mereka mempertanyakan kekuatan dan kemampuan mereka.
Jangan meminta anak-anak untuk menangani masalah orang dewasa. Masalah seperti hak asuh dan finansial merupakan tanggung jawab orang tua. Anak-anak hanya harus berfokus pada diri mereka sendiri dan belajar menyayangi diri mereka.