bakabar.com, JAKARTA - Federasi Sepak Bola dunia, FIFA merilis layanan berbasis online untuk menindak tindakan diskriminasi dan ujaran kebencian selama gelaran Piala Dunia Qatar 2022.
“Di Piala Dunia Qatar 2022 nanti, kami dengan senang hati meluncurkan layanan yang akan membantu melindungi pemain dari tindakan diskriminasi dan ujaran kebencian di media sosial,” kata Gianni Infantino, dikutip dari ESPN, Jumat (17/11).
Presiden FIFA, Gianni Infantino pun menambahkan pihaknya berkomitmen untuk mejaga para pemain yang berlaga di Piala Dunia dari tindakan diskriminasi dan ujaran kebencian.
“FIFA berkomitmen untuk memberikan kondisi terbaik bagi para pemain untuk melakukan yang terbaik dari kemampuan mereka,” tambahnya.
Baca Juga: Menang 4-0 kontra Nigeria, Portugal Tidak Butuh Ronaldo
Layanan yang diluncurkan oleh FIFA tersebut dinamakan The Social Media Protection Service.
Layanan tersebut akan berfungsi meminimalisir pemain sepak bola yang berlaga di Piala Dunia 2022 tidak melihat pesan kasar dari orang asing di media sosial.
Hal tersebut bertujuan untuk melindungi para pemain dari efek merusak yang dapat ditimbulkan dari postingan media sosial terhadap kesehatan mental.
Lebih lanjut, FIFA akan memantau semua akun media sosial milik peserta yang akan berlaga di Piala Dunia dengan memindai komentar kasar, diskriminatif, dan mengancam untuk dilaporkan ke otoritas hukun terkait.
Baca Juga: Southgate Kehilangan Kyle Walker, Jude Bellingham Bisa Jadi "Superstar"
Selanjutnya, tim, pemain dan peserta individu akan dapat ikut serta dalam layanan tersebut untuk menyembunyikan komentar kasar di media sosial Facebook, Instagram, dan Youtube.
Namun, FIFA tidak menyebutkan Twitter sebagai media sosial yang akan dipantau selama gelaran Piala Dunia tersebut.
Untuk diketahui, FIFA sebelumnya pernah mengeluarkan laporan terkait dengan pelecehan diskriminatif dan ujaran kebencian di media sosial pada Juni lalu.
FIFA mengungkap bahwa lebih dari setengah pemain di kejuaraan Eropa tahun lalu dan Piala Afrika (AFCON) menjadi sasaran tindakan diskriminatif secara online.
Maka dari itu, untuk mengcegah hal serupa terjadi selama gelaran Piala Dunia Qatar 2022. FIFA merilis layanan tersebut untuk membantu para pemain.