bakabar.com, JAKARTA – Hasil penelitian menyebutkan kecanduan pornografi ternyata merusak otak penikmatnya. Bahkan disebutkan lebih merusak dari pada kerusakan yang diakibatkan orang-orang yang kecanduan kokain.
Dilansir Okezone yang mengutip kanal YouTube Islam Populer,
Narkolema (Narkoba Lewat Mata) maksudnya pornografi yang dilihat lewat internet dapat menimbulkan hasrat dan menyebabkan kecanduan penontonnya. Meski awalnya terdapat hasrat yang begitu menggebu dan dapat menimbulkan efek senang dan rileks, tetapi setelah itu bisa merusak otak manusia. Al-Qur’an sendiri sudah menjelaskan dampak bagi mereka yang suka dengan konten ini.
وَلَا تَقْرَبُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَۚ
Artinya: “Dan janganlah kamu mendekati perbuatan yang keji, baik yang terlihat ataupun yang tersembunyi,” (QS Al-An’am: 151)
Maksud dari potongan ayat tersebut adalah Zina. Penting dipahami oleh umat Islam bahwa Zina tidak selalu hubungan seks, tetapi ada juga zina kecil seperti misal hal-hal yang kurang baik yang akhirnya memunculkan hasrat seseorang. Hal itulah yang terdapat pada Pornografi.
Narkolema Menurut Sains
Beberapa peneliti sudah terang-terangan menjelaskan efek narkolema yang ditimbulkan oleh pornografi, salah satunya adalah pornografi menjadi hal yang menyumbang kebodohan nomor satu di dunia.
Pornografi yang terus-menerus ditonton oleh mata pada akhirnya menyebabkan kecanduan alias adiksi yang pada akhirnya membuat jaringan otak mengecil dan fungsinya terganggu. Hal ini sebagaimana penjelasan Ahli Bedah Saraf dari Rumah Sakit San Antonio Amerika Serikat Donald L. Hilton Jr.
“Penyusutan otak yang memproduksi dopamine atau zat yang memicu kesenangan itu dapat menurunkan kerja zat kimia yang berfungsi untuk mengirimkan pesan yakni neuro-transmitter sehingga hal itu melemahkan fungsi kontrol. Inilah yang membuat orang-orang yang kecanduan pornografi tak bisa mengontrol perilakunya,” jelas Hilton.
Lebih lanjut Hilton menjelaskan bahwa pornografi adalah hal yang menyumbang kebodohan terbesar di dunia. Hal ini seiring dengan penurunan fungsi dan kerusakan otak akibat kecanduan pornografi yang ia sebut lebih parah daripada kecanduan zat narkoba sungguhan, yakni Kokain.