bakabar.com, JAKARTA –PSSI meminta kepada pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong untuk bekerja lebih baik lagi setelah melakukan rapat evaluasi Komite Eksekutif (Exco) terkait kinerjanya.
Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI Yunus Nusi yang mengatakan Shin perlu bekerja lebih extra karena banyak agenda timnas yang akan dirinya persiapkan.
“PSSI meminta pelatih Shin Tae-yong untuk bekerja lebih baik di kompetisi yang akan datang, mengingat Timnas akan menghadapi kompetisi-kompetisi penting di sepanjang tahun [2023],” ujar Yunus dikutip dari laman PSSI, Rabu (1/2).
Lebih jauh Yunus mengatakan, Shin tidak hanya diminta maksimal menangani timnas senior, tetapi juga di timnas U-20 yang akan berkompetisi di ajang Piala Asia U-20 dan Piala Dunia U-20 tahun 2023.
Baca Juga: Verifikasi Rampung, Berikut Daftar Calon Pengurus Baru PSSI
“Utamanya bukan hanya skaud senior, namun juga tim U-19 yang tahun ini akan menghadapi Piala Asia dan Piala Dunia U-20,” katanya.
Sebagaimana diketahui, sepanjang tahun 2022 hingga awal tahun 2023, STY sudah menahkodai timnas di berbagai kompetisi di tingkat ASEAN maupun di Asia.
Pelatih asal Korea Selatan itu selama ini sudah memimpin skuad Merah Putih untuk berlaga di Sea Games Filipina, AFF U-19, Kualifikasi Piala Asia Senior dan U-20, hingga terakhir Piala AFF 2022.
Selama menahkodai skuad Merah Putih, hasil yang didapat STY pun antara lain skuad timnas U-23 berhasil mearih medali perunggu di ajang SEA Games di Filipina.
Baca Juga: Chelsea dan Benfica Sepakat, Enzo jadi Pemain Termahal Inggris
Tak hanya itu, dirinya juga berhasil mengantarkan Indonesia lolos ke putaran final Piala Asia di Qatar yang akan digelar tahun ini. Serta berhasil meloloskan tim U-19 Indonesia ke Piala Asia AFC yang digelar Maret nanti.
Adapun agenda Timnas Indonesia selama tahun 2023 ini, sepertinya akan menjadi penentuan nasib Shin Tae-yong menahkodai skuad Merah Putih.
Pasalnya, kontrak STY akan berakhir pada akhir Desember 2023 ini. Kinerja pelatih negeri gingseng itu selama 2023 akan menjadi penentu nasibnya di Indonesia.
