kualitas udara

Hari Ini, Kualitas Udara Tangerang Selatan Terburuk se Indonesia

Kualitas udara Kota Tangerang Selatan menjadi wilayah terburuk di Indonesia dengan indeks mencapai 167 berdasarkan lembaga data IQ Air pada Senin (21/8).

Featured-Image
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie saat ditemui di Balaikota Tangsel, Senin, (21/8). Foto: Rizky Dewantara

bakabar.com, TANGERANG SELATAN - Kualitas udara Kota Tangerang Selatan menjadi wilayah terburuk pertama di Indonesia dengan indeks mencapai167 berdasarkan lembaga data IQ Air pada Senin (21/8).

Menanggapi data tersebut, Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie tidak menampik soal buruknya kualitas udara di Kota Tangerang Selatan. Untuk mengurangi dampak buruk emisi gas rumah kaca (GRK), Benyamin menjelaskan telah melakukan sejumlah upaya pencegahan.

"Dari data-data dan pemberitaan memang betul, tapi saya lebih kepada bagaimana mencegahnya supaya tidak terjadi lagi atau tidak ada di peringkat pertama sebagai kota terburuk kualitas udaranya," ujar Benyamin kepada wartawan di Balai Kota Tangsel, Senin (21/8).

Sejauh ini, ungkap Benyamin, pihaknya telah melakukan sejumlah hal untuk memperbaiki kualitas udara di wilayah Tangerang Selatan. Di antaranya, melakukan uji emisi oleh Dishub Kota Tangsel, terutama kepada bus dan truk bermesin diesel yang usia kendaraannya lebih dari 5 tahun.

Baca Juga: Kualitas Udara Buruk, Pemkot Tangsel Siapkan Regulasi WFH

Dinas Lingkungan Hidup (LH) dan Dinas Perhubungan (Dishub) Tangsel juga didorong oleh Benyamin untuk melakukan gebrakan sesegera mungkin terkait upaya menurunkan dampak polusi udara.

"Organisasi perangkat daerah (OPD) dan dinas sudah saya intruksikan untuk menangani soal polusi, terutama Dinas LH (lingkungan hidup) dan Dishub," ungkap dia.

Masih kata Benyamin, perbaikan kualitas udara merupakan arahan dari Presiden Joko Widodo. Karena itu, pihaknya otomatis mengikuti instruksi tersebut.

Baca Juga: Kualitas Udara Jakarta Memburuk, Pemprov DKI Harus Tetapkan Status Berbahaya

"Itu bentuk perintah pasti langsung pihaknya tindak lanjuti," terangnya.

Selain itu, ungkap Benyamin, Pemkot Tangerang Selatan juga aktif melakukan penanaman pohon di setiap kecamatan. Hal itu dilakukan untuk mendukung gerakan penghijauan sekaligus menurunkan emisi GRK.

"Itu sudah kita dorong untuk melakukan penanaman pohon. Yang ditanam seperti pohon pucuk merah, trembesi. Karena cuaca panas kita juga minta ditanam tanaman kembang kertas," tandasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner