bakabar.com, BEKASI - Warga Kota Bekasi mengeluhkan harga sejumlah bahan pokok yang terus melonjak naik. Mereka minta pemerintah turun tangan.
"Gimana mau makan bergizi, soalnya kami kan harus irit-irit. Jadi otomatis juga kadang kami pilih menu yang lebih murah,” kata salah satu warga Kota Bekasi, Puput saat ditemui di Pasar Kranji, Selasa (14/11).
Tingginya harga bahan pokok membuat pengeluaran rumah tangga Puput membengkak. Sepekan, untuk belanja sayuran saja bisa habis Rp300 ribu.
"Ini harga pada naik. Jadi bisa nambah Rp100 ribu," ucapnya.
Sebagai keluarga pecinta pedas, Puput merasa sangat pusing. Mengetahui harga cabai kini juga melonjak jadi Rp90 ribu. Dari semula hanya Rp40 ribu per kilogram.
"Apalagi di rumah saya suka pedes semua. Kalau beli cabai sekilo cuma buat seminggu lebih, sekarang harga cabai mahal banget," kata Puput.
Warga lainnya, Sri (60) juga mengeluhkan hal yang sama. Di tengah lonjakan harga bahan pokok, dia meminta pemerintah lebih memperhatikan rakyat.
“Ya semoga pemerintah memperhatikan rakyat-rakyat kecil biar bisa sejahtera, jangan di siksa melulu sama harga-harga (kebutuhan bahan pokok),” ujar Sri.
Sri yang sehari-hari membuka warung tegal (warteg), mengaku terpaksa harus mengurangi jumlah lauk-pauk yang dijualnya.
Menurutnya cara tersebut lebih baik untuk mensiasati kenaikan harga cabai, dibandingkan harus menaikkan harga jual.
“Saya jualnya gak naik cuma kadang dikurangin (porsi). Soalnya kalau kita naikin langsung sepi, kan orang nyari yang murah, enak, banyak. Ya walaupun untung dikit tapi kan gak sepi, tetep pembelinya ada,” jelasnya.