Muhammad Nafan Aji Gusta

Harga Saham FILM Melabung Tinggi, Mirae: Awas Overbought

PT MD Pictures Tbk (FILM) telah mencatatkan kenaikan harga saham 213,42 persen dalam kurun waktu sebulan atau naik sebesar 1.430 poin ke level Rp2100 per saham.

Featured-Image
Karyawan melintas di samping layar elektronik yang menunjukkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/9/2022). Foto: ANTARA

bakabar.com, JAKARTA – PT MD Pictures Tbk (FILM) telah mencatatkan kenaikan harga saham 213,42 persen dalam kurun waktu sebulan atau naik sebesar 1.430 poin ke level Rp2100 per saham.

Tercatat volume pembelian dalam sebulan tersebut mencapai 562,7 juta lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp746,8 miliar. Hal tersebut menjadikannya sebagai emiten yang capital gain cukup besar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sepanjang bulan Maret 2023.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji Gusta mengungkapkan kenaikan tersebut membuat saham FILM memasuki masa jenuh atau overbought.

“Pergerakan saham emiten sudah termasuk extremely overbought, jadi sudah terlalu jenuh. Sehingga bagi investor yang mengkoleksi saham FILM sudah terlambat untuk masuk,” ujarnya kepada bakabar.com, Selasa (25/4).

Baca Juga: Menn Teknologi Indonesia Resmi IPO, Saham Dibuka Tembus Batas Bawah

Ia menilai harga Ideal saham FILM adalah Rp730 per saham dan angka tersebut telah terpenuhi pada 27 Maret lalu. Sehingga investor yang saat ini memiliki saham FILM tengah bersiap untuk melakukan aksi jual.

Kebanyakan investor saat ini telah menerima return hingga 100 persen, sehingga akan ramai kegiatan aksi jual saham saat pembukaan bursa pada Rabu (26/4).

“Jadi emang investor lebih cenderung melakukan taking profit, tapi di sisi lain bisa di tahan. Karena untuk pergerakan harga FILM saat ini memiliki support di kisaran 1785 dengan nilai resisten dikisaran 2480,” jelasnya.

Dari pola itu menurut Nafan, kecenderungan investor untuk mengoleksi saham FILM saat ini lebih bersifat taking profit. Dengan begitu, emiten FILM memiliki risiko cukup tinggi pada pembukaan bursa nanti.

Editor
Komentar
Banner
Banner