bakabar.com, BANJARBARU - Penerbangan di Bandara Internasional Syamsudin Noor Banjarmasin kembali berjalan normal, Rabu (6/9).
Kabut asap yang disebabkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tidak setebal, Selasa (5/9) kemarin, karena jarak pandang atau visibiltas mencapai 1.000 meter.
Akibatnya tujuh rute penerbangan mengalami delay. Di antaranya Garuda menuju Jakarta, Lion Air tujuan Surabaya dan Jakarta, serta Wings Air tujuan Balikpapan.
"Sekarang sudah normal untuk penerbangan. Tidak seperti sehari lalu, ketika kabut asap cukup tebal dengan jarak pandang hanya 300 hingga 500 meter," papar Humas Bandara Internasional Syamsudin Noor, Iwan Risdianto.
Banjarbaru sendiri menjadi menjadi kota terparah dalam urusan karhutla di Kalimantan Selatan. Berdasarkan data Pusdalops BPBD, hutan dan lahan yang terbakar di lokasi bandara ini sudah seluas 919,745 hektare.
Disusul Tanah Laut 545,17 hektare, Banjar 389,795 hektare, Barito Kuala 118,3 hektare, Hulu Sungai Selatan 96,881 hektare, Balangan 95,327 hektare, dan Tapin 76,36 hektare.
Selanjutnya Hulu Sungai Tengah dengan lahan terbakar seluas 35,28 hektare, Hulu Sungai Utara 27,15 hektare, Tanah Bumbu 21,5 hektare dan Kotabaru 18,62 dan Tabalong 10,204 hektare.
Ditambah Banjarmasin dengan 4,72 hektare, total luasan hutan dan lahan di Kalsel yang terbakar telah mencapai 2.359 hektare.