bakabar.com, PELAIHARI – Menyambung tali silaturahmi sesama warga Sulawesi Selatan di perantauan, Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kalimantan Selatan menggelar halalbihalal, Minggu (29/5) malam.
Rutinitas saban tahun itu kali ini digelar di Rumah Salah Satu Pengurus KKSS Kalsel Nasruddin Naba, di Desa Asam-Asam, Jorong, Tanah Laut. Halalbihalal juga bertepatan dengan syukuran akikah cucu Nasruddin, anak dari Ahmad Salahudin.
Halalbihalal dua hari itu berlangsung meriah. Diisi pelbagai kegiatan. Mulai dari bermain domino hingga menikmati hidangan khas Sulawesi seperti Coto Makassar, Barongko dan kue.
Puncak acara yaitu lantunan ayat suci Alquran dan tausiah dari Habib Noval Assegaf. Sejatinya tausiah diisi oleh Ustaz kondang asal Sulawesi Selatan Das’ad Latif. Batal.
Sang ustaz pun menyampaikan permohonan maaf langsung kepada warga Asam-Asam, yang disampaikan lewat video call WhatsApp lantaran tak sempat hadir.
“Tidak mungkin saya dengan sengaja tidak hadir di tengah-tengah acara apalagi itu acara keluarga sendiri. Semua karena kuasa Allah SWT,” kata ustaz Das’ad.
Lain waktu, ia bilang akan hadir ke Asam-asam. “Sekali lagi saya mohon maaf,” ujarnya.
Lalu Nasruddin juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Asam-Asam Tanah Laut ketidakhadiran Ustaz Das’ad.
“Ini sudah menjadi kehendak Allah, sehingga ustaz belum sempat hadir. Tidak ada yang kebetulan. Begitu pula hari ini guru kita Habib Noval Assegaf yang mengisi tausiah menggunakan Ustaz Das’ad Latif, semua sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Tentu kami sangat berterima kasih,” kata pengusaha Tanah Laut ini.
Ia bilang kehadiran masyarakat dalam halalbihalal sekaligus syukuran akikah ini menghadirkan kebahagiaan tersendiri bagi keluarga Nasruddin.
“Jadi sekali lagi kami mengucapkan terima kasih atas semua pihak yang telah membantu mensukseskan acara ini,”sebut Nasruddin.
Sementara Ketua KKSS Kalimantan Selatan Prof Dr Ahmad Alim Bachri mengatakan kehadiran warga kerukunan keluarga Sulawesi Selatan pada setiap wilayah harus senantiasa menjadi inovator dan contoh yang baik bagi masyarakat sekitar.
“Yang paling penting pula adalah bahwa keadaan setiap individu warga kerukunan keluarga Sulawesi Selatan di manapun dia berada harus memberikan manfaat yang sebesar-besarnya kepada warga lain,” ujarnya.
“Bukankah orang yang paling bermanfaat adalah orang paling banyak memberi manfaat kepada orang lain? dia adalah manusia yang terbaik,” pesannya.
Petuah berikutnya di mana ada warga kerukunan keluarga Sulawesi Selatan berada, dia harus senantiasa terdepan dalam memberikan contoh keteladanan kepada masyarakat.
“Cara merawat harmoni kehidupan dan merawat NKRI wajib hukumnya dilaksanakan oleh setiap warga kerukunan keluarga Sulawesi Selatan sehingga memiliki makna bagi orang banyak,” tuturnya.
