Nikel

'Haji' Kalsel di Balik Kisruh Nikel Luwu, Denny: Pemainnya Itu-Itu Saja

Pakar hukum tata negara Denny Indrayana melihat ada upaya kriminalisasi di balik kisruh kepemilikan saham nikel PT CML oleh haji di Luwu Timur.

Featured-Image
Kisruh kepemilikan saham nikel PT CML di Luwu Timur yang melibatkan aparat kepolisian motifnya diduga terkait pengambilalihan bisnis dan aset.

Berkelindan masifnya pelibatan polri dalam sengketa saham PT CLM, Berry Nahdian Furqon memandang semakin membuktikan keterlibatan oknum-oknum di sektor pertambangan bukan sekadar isapan jempol belaka.

"Sedangkan analisis saya, Haji I ini hanyalah alat para jenderal yang berbisnis," jelas mantan direktur eksekutif Walhi Nasional ini dihubungi terpisah, Kamis (29/12). 

Berry pun mendorong pembenahan Polri oleh presiden segera dituntaskan. Menurutnya, posisi Polri saat ini sudah pada titik yang menguatirkan. Sebab, dikelilingi banyak kepentingan pribadi atau kelompok pengusaha.

"Maka tidak cukup hanya dengan Kompolnas, namun ini mesti ditangani langsung oleh Presiden dengan membentuk tim independen," jelas inisiator Jatam Kalsel ini.

"Ke depan sebaiknya Polri tidak langsung di bawah Presiden lagi, namun di bawah Mendagri, agar tidak menjadi lembaga yang superpower" pungkasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner