Rest area Kopeng sendiri dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) yang melibatkan masyarakat setempat untuk mengisi sejumlah gerai yang disediakan.
"Sekarang sedang dalam tahap penyelesaian pekerjaan dan diharapkan sebelum masa mudik Lebaran 2023 sudah bisa digunakan," harapnya.
Djoko menyatakan bahwa rest area seperti ini bisa dijadikan contoh pengembangan ekonomi kerakyatan serta dapat dibangun juga di jalan provinsi lainnya.
Lebih lanjut, ia menyebut apabila rest area masih penuh, pengguna jalan bisa keluar tol untuk cari alternatif tempat istirahat.
"Dan selanjutnya masuk lagi ke tol. Biaya keluar-masuk tol tidak akan lebih mahal," ujar Djoko.
Baca Juga: Kia Siapkan Bengkel Siaga Mudik di 18 Titik Wilayah Sumatra dan Jawa
Idealnya, kata Djoko, kawasan rest area memisahkan antara ruang parkir dengan ruang aktivitas. Menurut Djoko sejumlah rest area yang baru dibangun sudah seperti itu.
"Bahkan ada rest area yang menyediakan tempat istirahat bagi pengemudi truk," ungkapnya.
Djoko menerangkan rest area yang dikelola PO Bus Rosalia Indah terletak di Km 319 jalur B, juga menyedikan kamar mandi yang dilengkapi showe air hangat.
Baca Juga: Antisipasi Kemacetan Jelang Arus Mudik Lebaran, DPU Semarang Cek Jalur Alternatif
Sementara itu, masih ada kawasan rest area yang kurang aman dan nyaman bagi pengemudi truk, terutama di rest area yang terletak di ruas jalan Tol Jakarta – Merak.
"Perlengkapan kendaraan bisa hilang, seperti ban," tegasnya.
Dengan demikian, informasi terkait kondisi rest area di jalan tol dapat dengan mudah diketahui pengguna tol, sehingga pemudik bisa dengan segera mengambil keputusan keluar tol.
"Keluar tol untuk mencari tempat istirahat sebelum melanjutkan perjalanan," tutup Djoko.