News

Habib Banua Pasang Badan Bela Mardani H Maming: Sampai Napas Terakhir!

apahabar.com, BANJARMASIN – Pangeran Syarif Abdurrahman Bahasyim kembali pasang badan membela Mardani H Maming. Bendahara Umum…

Featured-Image
Habib Banua (kanan) pasang badan untuk Mardani H Maming. Foto: Ist

bakabar.com, BANJARMASIN – Pangeran Syarif Abdurrahman Bahasyim kembali pasang badan membela Mardani H Maming.

Bendahara Umum Nahdhatul Ulama (NU) itu saat ini sedang ditimpa beragam tudingan miring yang diduga didengungkan oleh para buzzer.

“Saya siap membela Bendahara Umum NU, Mardani H Maming yang saat ini sedang dizalimi,” kata anggota Komite I bidang hukum DPD RI itu.

Pria yang akrab disapa Habib Banua itu mengatakan pembelaan bukan tanpa dasar. Dia merasa kasus yang tengah menimpa Mardani H Maming sarat kejanggalan.

Terlebih dengan sikap hakim yang tidak konsisten dalam urusan pemanggilan Mardani H Maming sebagai saksi dalam kasus suap yang menyeret nama mantan Kepala Dinas ESDM Tanah Bumbu, Raden Dwidjono.

Di samping itu, dia menyoroti kehadiran buzzer yang membingkaiMardani H Maming sedemikian rupa seakan menjadi sosok yang bersalah.

“Beliau ‘kan hanya saksi, bukan terdakwa. Publik harus jeli melihat ini,” katanya.

Mestinya, kata dia, publik harus fokus ke substansi perkara. Jangan malah terbawa opini para buzzer.

1000 Kader Ansor-Banser

Sekretaris PWNU Kalsel Instruksikan GP Ansor dan Banser Kawal Kesaksian Mardani H Maming

Sekitar 1.000 kader Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) dan Banser PWNU Propinsi Kalsel, akan mengawal kesaksian Mardani H Maming dalam sidang lanjutan kasus dugaan gratifikasi izin pertambangan dengan terdakwa Dwiyono mantan Kepala Dinas ESDM Kabupaten Tanah Bumbu, di Pengadilan Tipikor Banjarmasin, Senin (5/4) besok.

"Dalam beberapa waktu terakhir ini, ada framing oleh pihak tertentu melalui media massa dan demo-demo, yang cenderung mengkriminalisasi dan menyudutkan Bendahara Umum PBNU, Pak Mardani Maming. Karena ini menyangkut PBNU kami wajib mengawalnya," tegas Ketua Pengurus Wilayah GP Asnor Kalsel, Teddy Suryana kepada bakabar.com.

Teddy mengatakan jika pihaknya akan menurunkan 1.000 kader GP Ansor dan Banser PWNU Kalsel. Selain GP Ansor dan Banser, beberapa elemen pemuda NU juga akan turun mengawal di antaranya mahasiswa universitas NU, ikatan pelajar NU dan ikatan pelajar perempuan NU.

Menurut Teddy Suryana, kehadiran 1.000 massa NU ini sesuai dengan arahan dan perintah PWNU Kalsel.

"Karena ini adalah perintah PWNU dan para kyai kami agar mengawal jalannya sidang kesaksian Bendum PBNU, kami samina watono wajib mentaati perintah itu," tegas Teddy.

Selain kader ormas Islam terbesar di Indonesia, pada sidang lanjutan Senin (25/4) besok juga akan dipantau oleh Komisi Yudisial Indonesia.

Seperti diberitakan sebelumnya, Mardani H Maming sudah kooperatif bersedia hadir memberikan kesaksian melalui virtual dalam sidang kasus dugaan gratifikasi izin pertambangan dengan terdakwa Dwiyono.

Namun anehnya, ketua majelis hakim Yusriansyah, justru menolak kesaksian Mardani H Maming melalui online tersebut, dan mengeluarkan panggilan paksa agar Mardani H Maming hadir secara fisik ke muka sidang pada Senin (25/4) besok.

Padahal sesuai Peraturan MA, kesaksian secara virtual dibawah sumpah sama nilainya dengan kesaksian di muka sidang dan hal itu sah-sah saja.

Sejumlah akademisi dan pakar hukum juga sudah menyatakan keheranannya atas sikap majelis hakim Pengadilan Tipikor Banjarmasin tersebut.

Diduga sikap majelis hakim tersebut, karena adanya tekanan eksternal melalui media massa dan aksi demo yang digalang oleh pihak tertentu.



Komentar
Banner
Banner