Tragedi Km 171

Habib Banua: Km 171 Dianak Tirikan Jokowi, Padahal Jalan Nasional

Senator Abdurrahman Bhasyim (Habib Banua) bereaksi terhadap pernyataan Jokowi mengenai penyelesaian masalah KM 171.

Featured-Image
Kondisi longsornya ruas jalan nasional Jalan A Yani Km 171, Satui dengan pemandangan bekas tambang batu bara dari foto udara. Sebagian di antaranya juga terindikasi aktif. Foto: Walhi Kalsel untuk apahabar.com

bakabar.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berjanji menuntaskan urusan Km 171 Tanah Bumbu di Kalimantan Selatan. Senator Abdurrahman Bhasyim (Habib Banua) bereaksi terhadap pernyataan itu.

Baginya pernyataan Presiden Joko Widodo hanya sebatas lips service bila tidak diikuti dengan realisasi cepat seperti yang dilakukan di tempat lain.

"Jadi mungkin maksudnya, tunggu aja presiden baru, mungkin begitu," kata Wakil Ketua Komite I DPD RI itu, Sabtu (26/8).

Baca Juga: BREAKING! Jokowi Lembek Tuntaskan Tragedi KM 171 Tanah Bumbu

Jokowi mengeluarkan pernyataan itu saat berada di Binjai, Sumatera Utara. Saat itu, reporter bakabar.com bertanya soal penanganan tragedi Km 171 di Tanah Bumbu yang sampai saat ini tak beres-beres.

Ia lantas berjanji pemerintah akan menanganinya. "Kalau tak sekarang, 2024 nanti," jawab Jokowi .

Di bagian ini, Habib Banua menyebut presiden seperti barisan pemadam kebakaran (BPK). Kalau ada nyala api, lalu bertindak.

"Jadi ketika ada case, ada kejadian bergerak," kata senator asal Kalimantan Selatan itu.

Itupun terlampau lambat. Tragedi Km 171 sudah berlalu sebelas bulan. Setahun, September ini.

Baca Juga: Lembek soal Km 171 Tanah Bumbu, Jokowi Disindir Habis Habib Banua!

Habib lantas mebandingkan dengan jalan rusak di Lampung dan juga di Binjai. Di sana pemerintah terkesan responsif.

"Jadi itulah nasib kami di Kalimantan. Saya juga bingung. Apakah dianak tirikan atau memang tidak dianggap anak," ucapnya.

Ia menegaskan Km 171 itu adalah jalan nasional. Punya negara. Artinya harus menjadi tanggung jawab pemerintah pusat karena itu merupakan 'nadi' masyarakat.

"Ini kan sudah jelas jalan negara. Tapi dibiarkan. Gimana sih? logikanya ga ada itu," tutupnya keras.

Editor


Komentar
Banner
Banner