bakabar.com, TANJUNGSELOR – Gubernur Kaltara Irianto Lambrie meminta PT Karya Mineral Jaya (KMJ) memberdayakan tenaga kerja (TK) lokal. Rencananya, perusahaan yang bergerak pada bidang pengolahan methanol itu segera resmi beroperasi.
Gubernur Kaltara Irianto Lambrie yakin, sumber daya manusia yang ada di Kaltara mampu untuk bersaing dari berbagai aspek.
Oleh karena itu, untuk tenaga kerja yang tidak membutuhkan keahlian khusus, gubernur meminta agar tenaga kerja lokal dilibatkan.
Meski demikian, tenaga kerja lokal juga harus dibekali dengan skill yang memadai.
"Saya minta agar Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) dapat membuat program peningkatan kualitas sumberdaya manusia di bidang tenaga kerja, agar daya saing masyarakat Kaltara dapat terus meningkat pesat," kata Irianto, dikutip bakabar.com dari laman resmi Pemprov Kaltara, Selasa (19/3).
Pada dasarnya, pihak perusahaan menyetujui itu meski tetap harus ada kualifikasi. Khususnya, terkait jumlah yang harus proporsional. Tidak hanya itu, saat perusahaan beroperasi juga harus ada transfer ilmu atau keahlian. Jadi nantinya, sambil bekerja, tenaga kerja bisa belajar dengan para tenaga ahli yang miliki oleh para investor.
Baca Juga:Lifting Minyak 2019, SKK Migas Kalsul Andalkan Kaltara
"Ini untuk membangun daya saing tenaga kerja kita," bebernya.
Dari pemaparan PT KMJ, untuk tenaga lokal selama 4 tahun proyek berlangsung akan terserap sekitar 3 ribu orang. Ini meliputi 1.000 orang teknisi proyek, dan 2 ribu orang pendukung kebutuhan hidup tenaga pelaksana proyek.
Sementara saat kilang methanol beroperasi, PT KMJ akan mempekerjakan sebanyak 125 orang TK lokal sebagai teknisi dan operator, 125 orang tenaga bantuan (labor supply), dan 800 tenaga kerja pendukung kebutuhan hidup para pekerja dan labor supply.
"Ini merupakan multiplier effect yang bakal diterima masyarakat dan pemerintah daerah dalam hal mengatasi pengangguran," urai Gubernur. Sebagaimana diketahui, wilayah operasi PT KMS di Pulau Bunyu, Kaltara.
PT KMJ juga bakal mengeluarkan total biaya investasi sekitar USD 679 juta. Dengan investasi sebesar itu, PT KMJ menaksir feedstock yang diperoleh dalam jangka waktu 4 hingga 5 tahun sebesar 90 MMSCFD natural gas dari Wilayah Kerja (WK) Nunukan.
Suplai gasnya berasal dari Badik, dan West Badik, juga WK Nunukan, dengan target aliran gas sekitar kuartal ke-3 2023 (commisiong pada kuartal ke-4 2023).
"Produksinya ditargetkan 1 juta ton per tahun atau sekitar 3 ribu ton per hari untuk methanol," papar Gubernur.
Soal perizinan, pembangunan kilang methanol di Pulau Bunyu itu membutuhkan waktu 3-4 tahun. Saat ini PT KMJ tengah berproses kelengkapan perizinan. Gubernur mengungkapkan, Pemprov akan memberikan izin itu 2 x 24 jam.
Baca Juga:Proyek Kilang Minyak Pertamina, Gubernur: Tenaga Lokal Tanpa Tes
Editor: Fariz Fadhillah