Food Estate

Greenpeace Tuding Gibran Bohong Soal Food Estate Gunung Mas

Cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka mengeklaim food estate singkong di Gunung Mas, Kalimantan Tengah berhasil. Klaim itu dibantah Greenpeace Indonesia.

Featured-Image
Desakan penghentian Food Estate meluas seiring temuan kegagalan megaproyek yang diklaim untuk menciptakan kedaulatan dan ketahanan pangan. Foto: Dok. Greenpeace

bakabar.com, JAKARTA - Cawapres 02 Gibran Rakabuming Raka mengeklaim food estate singkong di Gunung Mas, Kalimantan Tengah berhasil. Klaim itu dibantah Greenpeace Indonesia.

Juru Kampanye Greenpeace Indonesia, Rio Rompas menuding Gibran bohong. "Iya bener. Bener bohongnya," singkat dia kepada bakabar.com, Rabu (24/1)

Gibran dianggap coba menutupi kegagalan food estate. Apesnya, yang dijadikan contoh adalah Gunung Mas.

Baca Juga: Guru Besar IPB Bongkar Sederet Kegagalan Food Estate

"Paling parah dia mengatakan bahwa food estate yang berhasil itu di Gunung Mas. Di situlah dari semua food estete yang paling gagal," ucapnya.

Ia menilai narasi keberhasilan yang dikemukakan Gibran sangat berbahaya. Terlalu memaksakan proyek-proyek strategis Presiden Jokowi tak gagal.

KontraS Mengecam Kasus Dugaan Teror dan Intimidasi di Proyek Food Estate.
KontraS Mengecam Kasus Dugaan Teror dan Intimidasi di Proyek Food Estate. Foto via mmc.kalteng.go.id.

Termasuk juga soal proyek food estate yang didelegasikan pada Menhan Prabowo Subianto.

"(Gunung mas) sudah gagal sejak dari perencanaan. Di mana itu tidak ada kajian yang kredibel," sebut Rio.

Ia lantas memberi penjelasan. Bahwa food estate di Gunung Mas itu direncanakan memakai lahan seluas 30.000 hektare. Semuanya menggunakan hutan alam.

Baca Juga: Cara Instan Kedaulatan Pangan Itu Bernama Food Estate

Namun, faktanya baru dibuka sekitar 700 hektare. Karena tanahnya ternyata berpasir.

Berdasarkan hasil investigasi Greenpeace. Setelah ditanam, ternyata singkong di food estate itu tak bisa tumbuh.

"Greenpeace sudah tiga kali ke sana. Memang ada penanaman singkong yang untuk bahan tapioka bukan untuk dimakan. Nah dari lokasi yang ditanam itu gak pernah panen," beber Rio.

Apa Kabar Food Estate Singkong di Kalteng ?
Masyarakat saat menanam bibit singkong di lahan food estate di Kabupaten Gunung Mas (Foto MNC Kalteng)

Singkong Jadi Jagung!

Dari hasil investigasi itu. Ia menduga keberhasilan yang dimaksud Gibran merujuk pada proyek dengan Kementerian Pertanian. Di mana membangun demplot untuk menanam jagung.

Rencana menanam singkong di lahan food estate Gunung Mas itu ditutupi dengan tumbuhnya jangung.

"Artinya rencana udah gagal. Mau merencanakan menanam singkong tapi yang tumbuh jagung. Itupun diatas polygbag," ungkapnya.

Baca Juga: Petani Muda Semakin Langka, Food Estate Alamat Gagal

Ia punya penilaian sendiri. Jagung dipilih lantaran termasuk komoditas yang mudah untuk tumbuh.

Namun karena lahan yang dibuka merupakan tanah berpasir, maka pemerintah menggunakan polybag. Agar jagung itu bisa tetap tumbuh.

"Sebenarnya jagung itu mudah untuk tumbuh. Tinggal ditambahi pupuk saja itu. Tapi yang ada justru karena memang pasir. Jagung kan gabisa tumbuh di pasir kan? nah kemudian dibikin lah satu demplot untuk jagung. meskipun ditanam di atas polybag," jelas dia.

Rio merasa Gibran ingin memanipulasi. Bahwa proyek food estate untuk komoditas singkong itu bisa berhasil dengan dialihkan ke jagung.

Kapuspen TNI Belum Dengar Kasus Dugaan Intimidasi dan Teror di Food Estate
Kapuspen TNI Belum Dengar Kasus Dugaan Intimidasi dan Teror di Food Estate. Foto Walhi Kalteng for bakabar.com

Itu yang kemudian ia anggap menunjukkan kegagalan yang coba dipoles dengan komoditas jagung.

"Itu mau menunjukan bahwa mereka berhasil memanen yang dengan hanya beberapa hektare," ujar dia.

Sementara, untuk singkong, Kata dia, memang tumbuh. Tapi sedikit. Sedangkan luasan tanah yang terbuka itu mencapai 700-an hektare.

Akhirnya dari total lahan, hanya sedikit yang bisa dimanfaatkan untuk di tanam. Itupun dengan bantuan teknologi tinggi. Tapi hasilnya hasil yang didapat tidak seimbang.

"Ya singkong, ya setahu saya ada yang tumbuh tapi sedikit sedikit diblok yang sudah dia buka itu," terangnya.

Baca Juga: Mahfud MD Sentil Food Estate Merusak Lingkungan!

Karena itu, dia meminta Gibran untuk menunjukkan hasil tanam yang disebut berhasil atau panen.

Pasalnya sejak 2020 lahan itu dibuka tidak ada satupun data yang menjdi bukti. Bahwa singkong yang sudah di tanam itu behasil panen.

"Dia harus punya data dan bukti bahwa pada saat 2020 di buka yang sudah di tanam itu berhasil atau kemduian ada gitu yang di panen. Itu ga pernah terlihat," tandasnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner