bakabar.com, BANJARMASIN - Ajang penghargaan musik bergengsi di dunia, Grammy Awards mengizinkan musik yang dibuat dengan kecerdasan buatan atau AI masuk dalam nominasi.
Namun ada syarat utama dan paling penting dari Grammy Awards, yakni adanya campur tangan manusia dalam menggarap musik tersebut.
CEO dan Presiden Recording Academy Harvey Mason Jr. memaparkan standar kelayakan yang ditetapkan untuk aturan baru, termasuk definisi tegas soal yang masuk dalam kategori buatan manusia.
“AI, atau musik buatan manusia yang mengandung elemen AI, tentu memenuhi syarat untuk masuk dan dipertimbangkan untuk nominasi Grammy. Kami tidak akan memberikan nominasi Grammy pada bagian AI itu sendiri,” kata Mason kepada Associated Press dikutip dari Rolling Stone, Sabtu (8/7).
Selama manusia berkontribusi dalam jumlah yang lebih, mereka akan selalu dipertimbangkan masuk nominasi atau berkesempatan menang.
Recording Academy telah mempertimbangkan berbagai pendekatan terkait penghargaan Grammy baru-baru ini, terutama melalui penelitian dan pertemuan teknologi informasi, di mana ini membantu mereka menetapkan parameter yang lebih kuat seputar aturan baru yang berkaitan dengan kategori penampilan, penulisan lagu, dan komposisi.
Sebagai contoh, jika vokal utama rekaman dibawakan melalui program AI, hal tersebut tidak akan memenuhi syarat dalam kategori pertunjukan, tapi memenuhi syarat dalam kategori penulisan lagu.
Karena, di situlah terdapat kontribusi manusia yang paling signifikan. Dia tidak ingin jika teknologi menggantikan kreativitas manusia.
Bagi Mason, penting untuk memperbarui peraturan pada Grammy selama siklus penghargaan ini karena pertumbuhan AI yang pesat.