Cek Fakta

Goyang-goyangkan Kendaraan saat Isi BBM, Bahaya Kebakaran Mengintai

Menggoyang-goyangkan kendaraan saat isi BBM (bahan bakar minyak) yang dianggap supaya aliran lancar masih saja dlakukan oleh sebagian masyarakat.

Featured-Image
Mitos menggoyang-goyangkan mobil di SPBU Pertamina. Foto: dok. Pertamina

bakabar.com, JAKARTA - Menggoyang-goyangkan kendaraan saat isi BBM (bahan bakar minyak) yang dianggap supaya aliran lancar masih saja dlakukan oleh sebagian masyarakat.

Padahal, ada bahaya mengintai saat menggoyang-goyangkan kendaraan, bahkan bisa terjadi kebakaran.

Seperti viral sebuah video yang memperlihatkan kejadian kebakaran di sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), di daerah Tlogomas, Malang, Jawa Timur.

Dalam video yang dketahui terjadi pada Minggu (18/6), terlihat seorang pengendara motor yang sedang mengisi bensin, namun tidak turun dari kendaraannya.

Kebakaran di SPBU karena motor mengguncang kendaraannya (Foto: instagram/@dashcamindonesia)
Kebakaran di SPBU karena motor mengguncang kendaraannya (Foto: instagram/@dashcamindonesia)

Baca Juga: Manfaat Pasang Penstabil Kelistrikan di Kendaraan, Aki Awet dan Irit BBM?

Bahkan, ia terlihat mengguncang-guncang motornya, dengan harapan bisa memberi ruang lebih pada tangki bensinnya.

Alhasil, kebakaran pun tak terelakkan yang diduga dari hasil gesekan antara nozzle bensin dengan tangki, membuat api mudah membesar karena adanya bensin.

Lantas, mitos seperti itu apakah dapat dibenarkan? bakabar.com telah mengonfirmasi hal tersebut kepada para pakar safety bidang otomotif yang ada di Indonesia.

Pertama, menurut Sony Susmana, pakar keselamatan dari Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), menyebut hal itu merupakan kesalahan murni dari pengendaranya.

"Murni (kesalahan) dari pengendara. Unsafe act dari pemotor, melakukan kebiasaan salah dan memicu timbulnya api dari percikan," ujar Sony saat dihubungi bakabar.com, Rabu (21/6).

Baca Juga: Kejar Target, Pemerintah Percepat Program Konversi Motor BBM ke Listrik

Menurutnya, pengendara mestinya turun dan menjauh dari motor, setidaknya satu meter. Jarak tersebut merupakan jarak mutlak demi menjaga keamanan.

Selain itu, mesin pun harus selalu mati untuk menghindari adanya percikan api, yang dapat disebabkan oleh tercampurnya uap bahan bakar, kebocoran listrik, ataupun panas dari bahan material yang ada.

"Pahami yang namanya bahan bakar, pasti mudah terbakar. Jadi jangan dekat-dekat dan harus jaga jarak," ungkapnya.

Baca Juga: Mercedes-Benz EQE Kecelakaan di Tol, Pakar: Pentingnya Buku Panduan

Di sisi lain, Jusri Pulubuhu, praktisi keselamatan yang juga Founder dari Defensive Driving Consulting (JDCC) menyebut kelakuan pengendara motor itu sebagai kelakuan yang 'bodoh dan konyol'.

"Sekarang kita lihat sepeda motor, tangkinya kecil tapi dikocok-kocok. Itu bisa menimbulkan gesekan, dan menyebabkan listrik statis. Listrik statis itu bisa memicu api, bahkan kebakaran," ujarnya saat dikonfirmasi bakabar.com, Rabu (21/6).

"Hal tersebut adalah salah, bodoh, bahkan lucu dan agak menggelikan," tambah dia menegaskan.

Ia menegaskan lagi, seharusnya kini di zaman serba modern masyarakat sudah mengerti bahwa mitos tersebut tidak benar adanya.

Baca Juga: Motor Besar Pakai SIM C1, Pakar Safety: Pastikan Infrastruktur Siap

Hal itu, kata dia, hanya akan menjadi bahan tertawaan bagi masyarakat yang sudah mengerti kebenarannya.

Selain itu, menurut dia petugas SPBU yang bertugas seharusnya menegur sang pengendara agar turun dari motor, mematikan mesin, dan menjauh dari motor.

"Petugasnya kok membiarkan dia duduk saat mengisi bahan bakar. Seharusnya harus berani menegur, (supaya) turun dari motor," pungkasnya.

Editor
Komentar
Banner
Banner