bakabar.com, JAKARTA - Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka sempat menyinggung soal baterai LFP (Lithium Ferro Phospate) kepada Muhaimin Iskandar atau Cak Imin.
Dalam debat cawapres yang digelar Minggu (21/1), Gibran juga menanyakan pernyataan co-captain Tim Nasional Pemenangan Anies-Cak Imin, Thomas Lembong.
Sebab Thomas pernah menyebut bahwa pembuatan baterai mobil listrik Tesla di Cina yang berjenis LFP sudah tidak menggunakan nikel.
Sedangkan menurut Gibran, Tesla tetap membutuhkan bahan baku nikel untuk produksi baterainya.
"Sering bicara LFP LFP, Tesla enggak pakai nikel. Ini kan kebohongan publik. Mohon maaf, Tesla itu pakai nikel. Dan Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, ini kekuatan kita ini bargaining kita ," ujar Gibran dalam debat cawapres di JCC Senayan, Minggu (21/1).
Baca Juga: Komparasi Mobil Listrik BYD Dolphin vs MG 4 EV, Siapa Lebih Unggul?
Lalu apakah pembuatan baterai kendaraan listrik jenis LFP sebenarnya menggunakan nikel atau tidak?
Melansir elcanindustries.com pada (22/1), LFP tidak lagi memakai nikel sebagai bahan baku utamanya. Tapi sudah menggunakan lithium dan besi.
Sementara baterai yang menggunakan bahan nikel dan kobalt biasa disebut Lithium-Ion (Li-Ion). Baterai Li-Ion mampu menawarkan kelebihan jangkauan jarak tempuh, daya serta ukuran.
Namun baterai Li-Ion memiliki biaya produksi yang lebih mahal dari LFP.
Baca Juga: IIMS 2024 Diikuti 21 APM Mobil Termasuk BYD dan Vinfast, Cek Tiketnya
Sedangkan baterai LFP dikenal dengan kepadatan energinya yang tinggi, masa pakai yang lama, biaya pembuatan yang lebih murah dari baterai berbasis nikel dan kinerja yang baik pada suhu tinggi.
Mobil listrik di Tanah Air yang memakai baterai jenis LFP antara lain: Wuling Air ev, Wuling Binguo EV, ketiga mobil listrik BYD (Dolphin, Atto 3, dan Seal), MG 4 EV, hingga Neta V.