Ide Awal Memulai Usaha
Ide awal Ali Mohtar membuat getuk lantaran kala itu, di masa penjajahan Jepang, beras yang merupakan bahan makanan pokok Indonesia, menjadi barang langka yang sulit di temukan.
Sehingga penduduk lokal (asli) Magelang berupaya menggantinya dengan singkong yang saat itu banyak terdapat di sekitar rumah dan mudah ditemukan di pasar.
Kemudian, Ali melakukan inovasi agar singkong bisa dikonsumsi dengan rasa lain yang enak, unik dan tidak membosankan.
Baca Juga: Mencicipi Kupat Tahu Pojok dari Magelang, Menu Utama Presiden Soeharto
Ali pun mengolah ketela dengan cara dikukus kemudian dihaluskan sekedarnya kemudian dicampur dengan gula hingga terbuatlah gethuk tersebut.
Seiring berjalannya waktu, Sri sebagai sang penerus usaha Getuk Gondok akhirnya memberi nama produknya Getuk Gondok Hj Sri Rahayu.
Sehari-harinya, ibu 4 anak itu mengolah kurang lebih 25 kilogram singkong menjadi ratusan getuk untuk dijual ke pasar.
Baca Juga: Mencicipi Es Krim Mahkota, Kuliner Legendaris Tersembunyi Sejak 1930
"Ada juga yang langsung pesan ke rumah, dikemas dalam berbagai bentuk, ada dus, plastik mika, atau tampah dan tumpeng," kata Sri Rahayu kepada apahahabar.com, Rabu (24/3).
Dari hasil berjualan gethuk itu jugalah, Ali Mohtar hingga Sri Rahayu bisa ke Tanah Suci dan menyekolahkan semua anaknya hingga menjadi sarjana.