Bisnis

Genjot Ekosistem Kendaraan Listrik, PLN Tambah 7 SPKLU di Jakarta

Dalam upaya menurunkan emisi karbon, PT.PLN persero berencana menambah 7 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Jakarta.

Featured-Image
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Doddy Pangaribuan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (23/11). (Sumber Foto: Thomas)

bakabar.com, JAKARTA - PT.PLN persero berencana akan menambah tujuh Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Jakarta. Hal itu dilakukan selain untuk mengurangi emisi karbon juga untuk mengakselerasi infrastruktur ekosistem kendaraan listrik.

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Doddy Pangaribuan menjelaskan  saat ini Jakarta sudah memiliki sebanyak 38 SPKLU yang tersebar di 26 lokasi.

"SPKLU ini sudah ada dan PLN berencana akan melakukan penambahan sebanyak 7 SPKLU yang full dari investasi PLN," ucapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (23/11).

Keberadaan 26 SPKLU yang sudah ada di Jakarta, merupakan bentuk dari investasi yang dilakukan antara PLN bersama pihak swasta.

"Tapi kalau investasi oleh Pemda, tadi saya disampaikan sudah ada beberapa tapi memang belum terintegrasi dengan aplikasi Charge in," ujarnya.

Keunggulan Aplikasi Charge In

Charge in merupakan sebuah aplikasi yang juga menjadi salah satu bagian dari fitur PLN mobile. Dengan menggunakan aplikasi tersebut, masyarakat akan bisa mengakses beberapa informasi di antaranya titik lokasi SPKLU dan berapa banyak anjungan yang tersedia.

"Kalau di kantor kami ada 4 anjungan, tersedia mulai dari yang slow, medium, fast, ultra fast charging," imbuhnya.

Baca Juga: Kisah Sedih Guru di Cianjur, Sekolah Ambruk Hingga Dua Siswanya Kehilangan Nyawa

Selain itu kelebihan lain dari penggunaan aplikasi itu adalah pengguna dapat melihat berapa banyak anjungan yang masih tersedia di SPKLU.

"Jadi misalnya 1 anjungan ada 3 sedang ada 2 yang terpakai itu kita bisa tahu," tungkasnya.

Biaya Instalasi SPKLU

Biaya investasi yang harus dikeluarkan untuk SPKLU cukup bervariasi. Mulai dari Rp150 juta sampai dengan Rp900 juta yang dibedakan berdasarkan besaran dayanya.

"Yang paling kecil itu dayanya 25 watt dan yang paling besar 150 watt. Besaran daya tersebut yang akan mempengaruhi kecepatan pengisian," ujarnya.

Baca Juga: Kasus Dugaan Suap AKBP Bambang Kayun Dilimpahkan ke KPK

Berdasarkan hasil pertemuan antara Doddy dengan PJ Gubernur Heru, menurut Doddy pemerintah provinsi menyatakan keinginan untuk melakukan penambahan SPKLU di Jakarta.

"Kami siap untuk menambah SPKLU. Karena total listrik yang ada di Jakarta sekitar 8000 megawatt sedangkan konsumsi listrik hanya sekitar 5400 megawatt sehingga masih tersedia 2600 megawatt," tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner