News

Gempa Bumi M5,1 Guncang Waropen Akibat Pergerakan Lempeng Papua

Tanag Papua kembali diguncang gempa bumi berkekuatan M5,1. BMKG berharap masyarakat menjauh dari bangunan yang retak.

Featured-Image
Titik gempa bumi berkekuatan M5,1 di Waropen Papua (Foto: BMKG)

bakabar.com, JAKARTA - Gempa bumi kembali di tanah Papua. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa bumi tersebut bermagnitudo 5,1 yang mengguncang wilayah Kirihi, Waropen, Papua.

Gempa bumi berkekuatan M5,1 itu diakibatkan adanya aktivitas deformasi dalam Lempeng Papua pada Rabu pukul 14.59 WIB.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 2,80 derajat Lintang Selatan, 137,04 derajat Bujur Timur pada kedalaman 62 kilometer, Rabu (11/1).

Baca Juga: BMKG Terbitkan Peta Bahaya Gempa Cianjur karena Patahan Cugenang

Daryono menambahkan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi dalam lempeng papua.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar-turun (oblique-normal)," paparnya.

Ia mengatakan hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi itu memiliki parameter update dengan magnitudo M4,9.

Baca Juga: Warga Paruh Baya Meninggal Tertimpa Sisa Tembok Dampak Gempa Cianjur

Dalam laporan lanjutan, gempa bumi Waropen itu berdampak dan dirasakan di daerah Nabire dengan skala intensitas III Modified Mercally Intensity (MMI) atau getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu.

"Hingga pukul 15.45 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock)," katanya.

Ia mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Baca Juga: Gempa Bumi Melanda Banten, Getarannya Hingga ke Jakarta

Di samping itu, lanjut dia, masyarakat juga diimbau menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tutupnya.

Editor


Komentar
Banner
Banner