Tidak hanya itu, Khofifah menambahkan, saat kejadian ia langsung menghubungi pengurus Masjid Nasional Al-Akbar Surabaya (MAS) untuk menggelar sholat ghaib . Bahkan kesokan harinya juga.masih diselenggarakan. Sholat ghaib ini tidak hanya dilakukan sekali tapi beberapa kali, bahkan diikuti oleh ribuan orang.
“Tanggal 3 Oktober 2022 saya baru bisa gabung ikut sholat ghaib di Masjid Al Akbar karena taggal 2 Oktober saya masih di Malang. Bahkan pemain Persebaya juga ikut sholat ghaib. Maka doa kita untuk saudara kita, keluarga kita yang sudah mendahului kita itu berlapis-lapis. InsyaAllah semua dipanggil Allah dalam keadaan husnul khatimah,” ungkapnya.
Baca Juga: Teriakan Brimob di Sidang Kanjuruhan Mengganggu, Polrestabes Surabaya Buka Suara
Sementara itu Ketua Paguyuban Korban Tragedi Kanjuruhan Malang, Vincensius Sahri mengatakan ia bersama para keluarga korban yag lain terus saling menguatkan satu dengan yang lain agar bangkit bersama.
“Kami melalui fase ini sangat-sangat sulit sekali. Jadi kami berusaha untuk kumpul bangkit bersama-sama. Dari satu pintu ke pintu yang lain untuk mengajak rekan-rekan bangkit bersama. Kami tidak pernah lagi menoleh ke belakang tapi jalan di depan masih panjang,” katanya.
Acara ini kemudian ditutup depan sholat maghrib berjamaah. Acara ini diikuti 120 orang perwakilan keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang berasal dari berbagai daerah seperti Malang Raya, Jombang, Jember, Tulungagung dan Magetan.