bakabar.com, JAKARTA - Calon presiden dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengakui hasil kerja Presiden Joko Widodo menjadi fondasi kuat dalam mewujudkan Indonesia yang berdikari di bidang ekonomi seperti cita-cita Bung Karno.
Untuk itu, fondasi pembangunan dan ekonomi yang telah diletakan oleh Jokowi harus dilanjutkan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju dengan mamanfaatkan semua potensi yang ada.
"Oleh karena itu, semua kesuksesan Jokowi dalam 10 tahun memimpin Indonesia harus dilanjutkan, serta ditingkatkan nilai tambahnya bagi bangsa Indonesia," kata Ganjar Pranowo di Selong, Kabupaten Lombok Timur, Minggu (18/6).
Baca Juga: SMRC: Sejak Awal Jokowi Endorse Pencapresan Ganjar
Ia mengatakan kerja keras Presiden Jokowi sudah memberikan yang terbaik kepada Indonesia selama 10 tahun, terutama pembangunan Infrastruktur yang masif hingga daerah-daerah di Indonesia Timur, yang akan mendukung ekonomi.
Ganjar pun mengingatkan bahwa Indonesia sangat kaya sumber daya alam. Semua harus dikelola oleh anak bangsa Indonesia agar nilai tambahnya pun dirasakan oleh rakyat.
"Maka, banyak sumber daya alam kita yang sudah saatnya dikelola oleh anak bangsa sendiri. Kalau Freeport diambil alih. Kalau nikel kita tidak kita jual ke negara asing, dan kita bisa olah sendiri, maka nilai tambahnya ada di kita. Itu PR yang hari ini mesti kita selesaikan," ujarnya.
Baca Juga: Senang Sekali! Jokowi Bagi Kaos Usai Bertemu Relawan di Bogor
Ia memastikan bahwa seluruh program yang telah dikerjakan Presiden Jokowi dalam 10 tahun pemerintahan akan dilanjutkan, sehingga terjadi peningkatan dalam pembangunan ekonomi.
"Maka seluruh program yang sudah diberikan oleh Pak Presiden Jokowi, saatnya kita berikan nilai tambah yang lebuh cepat, baik, agar manfaat pada kemakmuran lebih banyak. Itu yang harus kita kawal bersama," katanya.
Oleh karena itu, Ganjar mengajak seluruh masyarakat, khususnya yang ada di NTB ikut ambil bagian dalam membangun bangsa Indonesia tercinta.
"Maka, keterlibatan anda, bapak ibu semua yang hari ini hadir, kita jaga bersama," tukasnya.
