bakabar.com, JAKARTA - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyerap aspirasi dari para petani tebu di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur. Mereka mengeluhkan sulitnya menjual gula dengan harga tinggi di pabrik gula milik Pemerintah.
Ganjar menjelaskan para petani justru lebih mudah menjual dengan harga tinggi di pabrik gula kepemilikan swasta.
"Ada catatan kritis dari mereka, kalau jual ke PG atau pabrik gula swasta kok lebih bagus, ya, Pak, harganya. Kalau di PG Pemerintah kok mesti sulit," kata Ganjar di Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk, Jumat (12/1).
Baca Juga: Bangun Kedaulatan Pangan, Ganjar Bakal Korporatisasi Pertanian
Ganjar juga menyampaikan keluhan petani tebu yang menyebut pabrik gula kepemilikan Pemerintah terkesan kuno, sehingga berpengaruh pada harga beli gula petani.
"Nah, bahkan ada julukannya tadi. Pak, pabriknya (Pemerintah) kuno," tambah Ganjar.
Mendengar kritikan itu, Ganjar berjanji untuk merevitalisasi pabrik-pabrik gula milik Pemerintah yang dianggap sudah kuno, sehingga menjadi partner masyarakat dalam produksi gula.
Baca Juga: Ganjar Sentil BUMN: Jangan Jadi Perusahaan yang Beranak Pinak!
Menurut Ganjar, rencana revitalisasi pabrik gula sudah ada, namun hingga kini belum dijalankan oleh Pemerintah.
Selain itu, para petani juga mengeluhkan pelayanan buruk yang diduga salah satunya disebabkan oleh tindakan korupsi para oknum pejabat publik.
"Ini sebenarnya kritik dari publik, lagi-lagi soal korupsi, soal tidak transparan, soal pelayan buruk, maka ini jadi perhatian kita untuk memberikan catatan-catatan yang disampaikan petani," tukas Ganjar.