Studio Ghibli

Film Studio Ghibli dengan Genre Sedih, Dijamin Berderai Air Mata

Studio Ghibli memiliki segudang cerita indah dan menarik. Ada yang mengandung kesedihan dan membuat penonton berderai air mata.

Featured-Image
Rekomendasi Film Studio Ghibli dengan Genre Sedih. foto: kolase

bakabar.com, JAKARTA - Studio Ghibli memiliki segudang cerita indah dan menarik. Ada yang mengandung kesedihan dan membuat penonton berderai air mata.

Salah satu karya animasi Ghibli paling sedih masih dipegang oleh Grave of the Fireflies, yang diadaptasi dari kejadian pada Perang Dunia II. Film ini menghadirkan kisah pilu yang berhasil membuat air mata mengalir deras.

Tak hanya Grave of the Fireflies, Studio animasi Ghibli juga memiliki banyak judul film yang mengusung genre sedih mulai dari percintaan hingga makna kehidupan.

Melansir Collider, berikut animasi studio Ghibli yang hadirkan nuansa sedih yang menguras hati.

Ocean Waves (1993)

Ocean Waves (1993). Foto: CBR
Ocean Waves (1993). Foto: CBR

Ocean Waves, salah satu film Studio Ghibli paling awal dan banyak diabaikan. Cerita ini berdasarkan novel dengan judul serupa yang disiarkan pada tahun 1993.

Film ini menggambarkan kisah cinta dan persahabatan yang menawan selama masa sekolah di kota kecil Kochi. Menghadirkan kisah cinta segitiga ala remaja.

Disutradarai oleh Tomomi Mochizuki, film animasi ini diibaratkan permata tersembunyi, menampilkan narasi yang menarik dan nyaris sempurna.

Porco Rosso (1992)

Film Studio Ghibli Bertema Sedih Porco Rosso. Foto: Corriere
Film Studio Ghibli Bertema Sedih Porco Rosso. Foto: Corriere

Berlatar di Italia, tahun 1930-an, film animasi ini wajib ditonton karena menghadirkan imajinasi yang menarik dan unik.

Menceritakan sosok Porco Rosso, seorang ahli tempur Perang Dunia I yang dikutuk agar terlihat seperti babi antropomorfik. Menghadirkan kisah cinta segitiga yang berakhir tragis membuat penonton berderai air mata setelah menontonnya.

Film ini menghadirkan tema anti-fasisme, norma masyarakat, dan perang tersajikan dalam film ini, yang mungkin mudah dipahami oleh penonton dewasa.

The Red Turtle (2016)

Film Studio Ghibli The Red Turtle (2016). Foto: Rotten Tomatoes
Film Studio Ghibli The Red Turtle (2016). Foto: Rotten Tomatoes

Mengikuti seorang pria yang terdampar di pulau terpencil yang berlindung dan bertahan hidup sendirian. Ia bertemu dengan kura-kura merah misterius yang mengubah hidupnya.

Film ini menghadirkan isu lingkungan hidup dan keindahan alam, The Red Turtle menyajikan tontonan edukasi yang fantastis untuk usia muda atau dewasa.

Penonton menyaksikan bagaimana pendekatan sang tokoh utama dengan kehidupan dan kesendirian, serta menitikberatkan pada makna hidup.

Nausicaa of the Valley of the Wind (1984)

NAUSICAÄ OF THE VALLEY OF THE WIND (1984). Foto: X/GhibliUSA
NAUSICAÄ OF THE VALLEY OF THE WIND (1984). Foto: X/GhibliUSA

Masih menyampaikan pesan lingkungan hidup. Cerita ini menghadirkan perjuangan dalam upaya pencegahan dua negara yang sedang berperang demi keberlangsungan hidup yang lebih baik.

Nuansa klasik yang menghadirkan visual lembah angin, serta penyampaian pesan mengenai empati, melindungi, menghormati serta melestarikan lingkungan menjadi poin utama dalam film ini.

Nausicaa, menghadirkan kisah yang menyayat hati, mengenai krisis iklim hingga masa depan pada generasi ini.

When Marnie Was There (2014)

When Marnie Was There (2014). Foto: IMDb
When Marnie Was There (2014). Foto: IMDb

Menceritakan kisah Anna, seorang gadis dua belas tahun yang menderita asma dan dikirim untuk tinggal bersama Marnie di sebuah pedesaan di Jepang.

Marnie adalah seorang gadis dengan rambut panjang blonde. Mereka berdua pun menjalin persahabatan, tapi kisah ini tak selamanya bahagia, pada alur menjelang akhir kisah kesepian dan rasa asing memberikan nuansa menyentuh bagi para penonton.

Tak ayal, film Ghibli ini menyuguhkan momen menakjubkan namun sangat emosional di depan layar kepada penontonnya.

The Tale of Princess Kaguya (2013)

The Tale of Princess Kaguya (2013). Foto: IMDb
The Tale of Princess Kaguya (2013). Foto: IMDb

Menghadirkan kisah dongeng mempesona dan menarik perhatian, menceritakan seorang gadis kecil yang ditemukan dalam batang bambu oleh seorang pemotong bambu tua dan istrinya, dan membesarkan sang anak hingga tumbuh menjadi seorang gadis yang cantik.

Seperti banyak film Ghibli lainnya, visual dari animasi ini terlihat sangat indah. Tak lupa mengenai perjuangan seorang gadis muda serta isu sosial mengenai cara berperilaku sebagai wanita.

Princess Kaguya tidak diragukan lagi adalah film animasi sedih dan berdampak yang layak mendapat tempat tinggi dalam daftar ini.

The Wind Rises (2013)

Film Studio Ghibli The Wind Rises (2013). Foto: IMDb
Film Studio Ghibli The Wind Rises (2013). Foto: IMDb

Menceritakan tentang seorang Jiro Horikoshi, yang bermimpi menjadi pilot pesawat tempur, namun terhalang akibat kesehatan matanya. Ia pun memilih jalannya kembali sebagai insinyur pesawat.

Hingga akhirnya Jiro berkesempatan untuk mewujudkan cita-citanya, kemudian bertemu dengan Naoko tapi terhalang dan terpisah karena alasan yang berat.

Menghadirkan genre melodrama yang indah dengan premis yang menarik, membangkitkan emosi pada pemirsa. Menghadirkan sejarah tentang Perang Dunia II, dengan sentuhan romantis yang menyedihkan di dalamnya.

Film ini adalah karya terakhir Hayao Miyazaki sebagai produser dari Studio Ghibli, sebelum akhirnya meninggal dunia pada usia 82 tahun.

Editor


Komentar
Banner
Banner