Nasional

Festival Monolog STIGMA 6 Banjarmasin Angkat Isu Lingkungan

STIGMA 6 Banjarmasin yang berlangsung dari tanggal 26 Agustus - 1 September 2023 di Taman Budaya Kalsel ini, digawangi STB Uniska MAB.

Featured-Image
Pembukaan STIGMA 6 Banjarmasin ditandai dengan pemecahan tabungan STIGMA (TAMA). Foto-Syahbani

bakabar.com, BANJARMASIN – Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, mendapat kehormatan menjadi tuan rumah event mahasiswa level nasional, yakni Festival Monolog Mahasiswa (STIGMA) Nasional ke-6.

Festival teater monolog yang berlangsung selama sepekan dari tanggal 26 Agustus sampai dengan 1 September 2023 di UPT Taman Budaya Kalsel ini, digawangi oleh Sanggar Titian Barantai (STB) Universitas Islam Kalimantan (Uniska) Muhammad Arsyad Al-Banjary (MAB) Banjarmasin.

Seremoni pembukaan STIGMA 6 Banjarmasin bertempat di Mahligai Pancasila, pemecahan tabungan STIGMA (TAMA) oleh Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Sulkan, Sabtu (26/8) malam.

Dalam pembukaan ini juga turut disaksikan, Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, Pembinaan Yayasan Uniska, Rektor Uniska MAB, serta seluruh peserta.

Ketua Pelaksana STIGMA 6 Banjarmasin, Angga Tri Wahyudi menuturkan, STIGMA 6 Banjarmasin seharusnya dilaksanakan 2020, namun karena saat itu ada pandemi Covid-19 maka diundur ke tahun 2023 ini.

“Diundurnya pelaksanaan juga membuat persiapan kami sebagai tuan rumah bisa lebih matang dalam menjamu peserta yang datang dari berbagai provinsi di seluruh penjuru Indonesia,” tukasnya.

Dalam STIGMA 6 Banjarmasin kali ini, kata dia, pihaknya mengangkat tema tentang lingkungan. Peserta dibebaskan untuk mengangkat isu-isu terkait lingkungan yang ada di daerah masing-masing dan dituangkan salam sebuah pementasan teater.

“Isu lingkungan di sini lingkupnya umum, baik itu tentang keindahan alam hingga kerusakan lingkungan yang disebabkan berbagai macam hal dan lainnya,” ungkap Angga.

Dewan juri yang berperan dalam STIGMA 6 Banjarmasin kali ini terdiri dari Edi Sutardi, Rita Charloeta Parinduri, dan Ferry Bhatara.

Adapun peserta STIGMA 6 Banjarmasin ada sebanyak 105 orang dari 13 komunitas seni mahasiswa, dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Di antaranya Kosaster Siin Universitas Al Asyariah Mandar, Temma 23 Universitas INABA Bandung, Teater Sisi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Teater Gabi'91 Universitas Sriwijaya, Dewan Kesenian Kampus Universitas Jember.

Lalu dari GSSTF Universitas Padjadjaran Bandung, Sanggar Bahana Antasari UIN Antasari Banjarmasin, Teater Hampa Indonesia Universitas Negeri Malang, Teater Topeng Universitas Kristen Maranatha Bandung.

Kemudian dari Teater Tiyang Alit Institut Teknologi 10 November Surabaya, Teater Pendopo Universitas Jember, Teater Yupa Universitas Mulawarman Samarinda, dan Teater Titik Dua UKM Seni Universitas Negeri Makassar.

STIGMA 6 Banjarmasin tak hanya melulu menampilkan pementasan teater monolog. Juga terdapat kegiatan lain, seperti pawai budaya, diskusi karya, pemutaran film dari Forum Sineas Banua, hingga Field Trip di hari terakhir kegiatan.

Dalam sambutannya yang dibacakan Sulkan, Gubernur Kalsel memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada STB Uniska atas terselenggaranya STIGMA 6 di Banjarmasin. 

"Tentu saja selain sebagai ajang silaturahmi seniman di tanah air. Juga ajang menyatukan wajah seni Nusantara di Bumi Kalimantan Selatan babussalam," ujarnya.

Tak lupa, Gubernur Kalsel juga mengucapkan selamat datang kepada seluruh peserta dari luar Kalsel. Dan berharap STIGMA 6 dapat memberikan ragam seni di seluruh Indonesia, khususnya di Kalsel.

"STIGMA 6 memiliki peran penting. Kami berharap ajang ini jadi ajang berbagai pengalaman. Juga agar animo masyarakat umum untuk mencintai kesenian kita," tutupnya. 

Editor
Komentar
Banner
Banner