bakabar.com, JAKARTA - Pekan pertama bulan April dibuka dengan gerhana penumbra. Selanjutnya fenomena alam yang tak kalah mencengangkan adalah puncak hujan meteor Eta Aquarid yang diramalkan terjadi pada 6 Mei 2023.
Peristiwa alam ini sudah berlangsung sejak tanggal 18 April 2023 dan akan berakhir pada 26 Mei 2023 mendatang.
Hal tersebut diungkapkan oleh peneliti BRIN, Emanuel Sungging Mumpuni yang menyampaikan bahwa fenomena hujan meteor Eta Aquarid akan terjadi di antara April-Mei 2023.
"Puncaknya akan terjadi sekitar 6 Mei 2023, namun pada 6 Mei itu sedang ada gerhana Bulan penumbra, jadi peluangnya untuk terlihat akan lebih kecil," ujarnya, mengutip Kompas (5/5).
Berasal dari Komet Halley
Eta Aquarid merupakan hujan meteor yang berasal dari komet 1P/Halley. Eta Aquarid tercipta dari serpihan puing luar angkasa yang bercampur dengan atmosfer bumi.
Penting dipahami, komet Halley mengorbit di matahari dengan periode 76 tahun sekali. Setiap kali Halley kembali pada sistem tata surya, nukleusnya melepaskan lapisan es dan batuan ke angkasa. Butir debu itu akhirnya menjadi Eta Aquarid pada bulan Mei.
Sementara komet Halley sendiri membutuhkan waktu selama 76 tahun untuk mengorbit mengelilingi matahari. Terakhir kali komet Halley terlihat pada tahun 1986. Komet ini baru akan masuk ke sistim tata surya pada tahun 2061.
10 Meteor Setiap Jam
Eta Aquarid bisa terlihat dengan jelas di negara yang ada di belahan bumi selatan maupun belahan bumi utara. Namun, di belahan bumi selatan terlihat lebih sering, termasuk di Indonesia.
NASA diperkirakan rata-rata terlihat sekitar 10 meteor setiap jamnya. Hujan meteor ini akan terlihat sebelum waktu matahari terbit.
Puncak dari hujan meteor Eta Aquarid bisa Anda lihat dari arah timur dan perlahan memudar bersamaan dengan matahari terbit.
Bagaimana Cara Menyaksikannya?
Bila Anda ingin melihat Eta Aquarid disarankan mencari tempat yang tinggi dan jauh dari cahaya lampu kota. Persiapan diri baik-baik dengan membawa kantong tidur atau selimut.
Sebaiknya berbaring dalam posisi terlentang dengan posisi kaki menghadap ke timur. Pandangi baik-baik langit. Butuh waktu bagi mata untuk menyesuaikan dengan gelapnya langit. Fenomena ini akan berakhir ketika fajar tiba, jadi Anda punya banyak waktu menunggunya.
