Tak Berkategori

Etnomusikolog Asal California Terpukau dengan Keindahan Pegunungan Meratus

apahabar.com, BANJARMASIN – Pegunungan Meratus memiliki eksotisme yang tak pernah ada habisnya. Tak hanya dari sisi…

Featured-Image
Etnomusikolog asal California, Palmer Keen mengaku terkesima dengan Pegunungan Meratus. Foto-apahabar.com/Muhammad Robby

bakabar.com, BANJARMASIN – Pegunungan Meratus memiliki eksotisme yang tak pernah ada habisnya. Tak hanya dari sisi keindahan alam, namun dari sektor budaya dan keanekaragaman pun memiliki daya tarik untuk dinantikan.

Tak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Kalimantan Selatan, bahkan seorang Etnomusikolog asal California, Amerika Serikat pun terkesima dengan keindahan pegunungan Meratus. Ia adalah Palmer Keen.

Baca Juga: Paman Birin Jadwalkan Bukber Supporter Barito Putera

Di pegunungan Meratus, Palmer Keen pun tampak terkesima. Ia menceritakan pengalamannya saat melakukan riset di pegunungan Meratus. Meskipun hanya dua pekan, Palmer memiliki pengalaman yang berkesan selama berada di pegunungan Meratus.

“Saat itu saya berada di Loksado, Hulu Sungai Selatan (HSS), saya menemui upacara adat Dayak Meratus. Bahkan, terdapat juga ritual Balian,” ucap Palmer dalam acara study club bertempat di Gedung Wargasari, Taman Budaya Kalimantan Selatan (Kalsel), Jum'at (17/5).

Bukan hanya itu, yang menjadi pengalaman menarik lainnya, yakni akses transportasi darat yang sangat curam. Sehingga, dinilai sangat memerlukan adrenalin yang tinggi. Bahkan, bagian kiri dan kanan jalan terdapat jurang.

Tak hanya itu, Ia menilai kondisi lingkungan masih sangat asri. Uniknya, rumah masyarakat yang masih terbuat dari kayu dan tak memiliki aliran listrik.

Palmer melalui program Aural Archipelago-nya berkeliling nusantara melakukan kerja riset etnomusikologi terhadap musik nusantara. Kali ini, Palmer berkesempatan mengunjungi Kalimantan Selatan.

Beberapa pekan lalu Palmer telah mengunjungi daerah-daerah di Kalimantan Selatan Tabalong (Upau), Balangan (Kapul/Halong), Hulu Sungai Selatan (Loksado dan Malinau), dan Hulu Sungai Tengah (Barikin).

Palmer menyebut Indonesia adalah negara dengan kekayaan musik yang sangat beragam. Sehingga, ia tertarik untuk melakukan perjalanan riset musik tradisional Indonesia.

Musiktradisional adalah musik yang hidup di masyarakat secara turun temurun dipertahankan sebagai sarana hiburan.

Selain fungsinya untuk berbagai kepentingan masyarakat musik tradisi perlu dikaji secara ilmiah menurut ilmu pengetahuan dengan tujuan untuk mengetahui ilmu dibalik pertunjukan dan perwujudan kesenian.

Begitu pula yang dilakukan oleh Palmer Keen selama ini. Sudah lebih dari 100 musik nusantara yang telah didokumentasikannya.

Melihat, mendengar dan mencatat (merekam) merupakan upaya para etnomusikolog memposisikan musik tradisi yang masih hanya dinikmati oleh masyarakat pemiliknya saja bisa diketahui dan diminati oleh masyarakat yang lebih luas.

Baca Juga: Dishub Banjarbaru Mulai Siapkan Rest Area

Reporter: Muhammad Robby
Editor: Syarif



Komentar
Banner
Banner