bakabar.com, PALANGKA RAYA – Sebanyak 48 rider top dunia mulai menjajal lintasan UCI MTB Eliminator World Cup 2022 di Palangka Raya, Jumat (26/8).
UCI MTB Eliminator World Cup Palangka Raya merupakan race seri ke-8. Digelar di kawasan Stadion Tuah Paho, Minggu (28/8).
Kabid Perlombaan PB ISSI Indra Dani mengatakan uji coba lintasan ini merupakan sesi latihan bagi para rider.
“Dalam sesi latihan ini para atlet juga melakukan ‘track walk’, yakni berjalan atau menyusuri lintasan balap di seluruh sirkuit, untuk mengenal lebih dekat karakter dan tantangan pada lintasan” katanya.
Dalam uji coba lintasan ini nampak para atlet juga memacu kecepatan sepedanya di lintasan arena yang memiliki karakter cukup ekstrem dan sangat menantang. Sehingga ada atlet yang sempat terjatuh selama latihan.
“Berdasarkan hasil evaluasi, ada sedikit perbaikan arena, seperti penambahan pasir dan lainnya. Namun secara umum, kondisinya saat ini sudah siap digunakan untuk pertandingan secara 100 persen” jelas Dani.
Sementara itu salah seorang atlet sepeda asal Austria, Elias, mengatakan, menghadapi turnamen Minggu nanti, dirinya lebih banyak melakukan persiapan menggunakan sepeda.
“Kami latihan daya tahan dan beberapa hal teknis yang juga kami persiapkan untuk pertandingan tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, rider nasional baik putra dan putri juga sudah melakukan latihan selama beberapa hari terakhir, karena sudah lebih dulu tiba di Palangka Raya.
Berdasarkan penjelasan dari PB ISSI, UCI MTB Eliminator World Cup 2022 akan diikuti puluhan peserta baik dari mancanegara maupun Indonesia sebagai tuan rumah.
Ada dua kategori dalam kejuaraan ini, yakni Men Elite dan Women Elite.
Para atlet Indonesia yang akan berpartisipasi dalam kejuaraan UCI MTB Eliminator World Cup 2022 terus melakukan latihan dengan berfokus pada kecepatan maupun ketepatan saat berada di trek arena.
Pelatih nasional, Yazid Kusmawati mengatakan menjelang race, lebih menekankan peguasaan lintasan, penguatan fisik dan mental saat menghadapi raider luar negeri.
“Lawan kita tidak main-main yang datang dari luar negeri, semuanya kelas dunia,” ujar Yazid.
Ia berharap saat turnamen nanti para raider Indonesia bisa semakin optimal karena disisi lain para peserta sudah mulai terbiasa dengan iklim di Kota Palangka yang cukup panas.
“Semua peserta nanti akan mengikuti babak kualifikasi yang menjadi tolok ukurnya adalah kecepatan dalam melintasi trek,” tandasnya.