bakabar.com, JAKARTA - Setelah menghilang cukup lama di dunia otomotif, PT Solo Manufaktur Kreasi atau Esemka hadir di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023.
Ditemui bakabar.com, Humas PT Solo Manufaktur Kreasi, Sabar Budi membocorkan apa saja kegiatan Esemka selama 'vakum' saat itu.
"Kita sebenarnya beberapa kali diundang untuk acara otomotif, tapi di September 2019, kita menghentikan aktivitas karena pandemi," ujarnya kepada bakabar.com, Jumat (24/2).
Baca Juga: Esemka Tiba-Tiba Nongol di Pameran IIMS 2023, Apa Kata Masyarakat?
Ia menambahkan selama aktivitas dihentikan tersebut, tidak ada pemecatan karyawan kendati mereka bekerja dari rumah (WFH).
"Tapi saat berbicara teknis seperti perakitan tidak bisa WFH, nah di tahun 2022 kita mulai membuat skema karyawan yang masuknya bergiliran," bebernya.
Ia mengungkapkan bila selama skema bergiliran itu, Esemka melakukan persiapan untuk membangun sebuah Welding Land dan Reign Test.
"Kita juga seharusnya sudah beli peralatan untuk welding land dari luar negeri. Seharusnya dipasok dari teknisi yang dari luar negeri untuk installing, tapi karena terkendala masuk ke Indonesia, makanya justru kita install sendiri," jelasnya.
Baca Juga: Kerap Dikaitkan dengan Presiden Jokowi, Ini Kata Petinggi Esemka
"Itu yang kita lakukan selama tidak muncul. Tapi kita sudah persiapan untuk lini produksi yang lain, salah satunya untuk welding land dan painting land," tambahnya.
Produksi Skala Kecil
Sabar juga bercerita bahwa selama menghilang, Esemka tetap berproduksi namun tidak terpublikasi.
"Kita ada kegiatan produksi, tetapi konteksnya singkat dan skalanya kecil. Termasuk kapasitas produksinya yang menurun karena dari pemasok komponen yang terbatas," katanya.
Setelah IIMS kali ini, ia mengatakan bahwa Esemka akan terus berbenah secara bertahap dan akan terus tampil di acara otomotif lain.
Baca Juga: Perahu hingga Kapal Bersandar di Pameran IIMS 2023, Ada Apa?
Bengkel Esemka
Berbicara soal bengkel, Esemka memiliki tiga bengkel resmi di Jakarta, Boyolali dan Lampung.
"Kita bangun bengkel juga tergantung populasi dari mobilnya. Kita data dulu banyaknya di mana, lalu perlu tidak kita bangun bengkel konvensional di sana," pungkasnya.
