Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa sistem ERP sendiri tidak akan digunakan untuk pengemudi ojol yang mengantar makanan.
"Kalau driver ojol yang mengantar makanan, kemungkinan tidak akan pakai ERP. Karena pelanggannya tidak ada bersama kita dan belum tentu mau ganti tarif ERP itu," tegasnya.
Dirinya juga memprediksi ERP nantinya akan menjalar ke ruas-ruas jalan lain di Jakarta seperti jalur Busway yang ada saat ini.
"Namanya bisnis, nanti mungkin ujung-ujungnya jalur ERP bakal ada di mana-mana seperti jalur busway," tuturnya.
Baca Juga: Terungkap! Alasan Dibalik Terbakarnya Motor Listrik Ojol Viar Q1
ERP untuk Kendaraan Listrik
Selain untuk mengurai kemacetan, ERP sendiri dinilai menjadi suatu cara pemerintah untuk mengalihkan para pengguna kendaraan untuk jadi menggunakan kendaraan listrik.
Sebelumnya, pengamat transportasi juga mengharapkan bahwa ERP akan digratiskan untuk kendaraan listrik.
Meski begitu, kedudriver ojol itu nampak tidak tertarik untuk beralih ke kendaraan tersebut.
"Memang sebenarnya kendaraan listrik itu lebih murah, tapi tidak bisa dipakai untuk para pelanggan yang buru-buru ke tempat tujuan," ujar Teguh.
Sementara Mohamad mengaku jika ke daerah kawasan pusat seperti Sudirman, ojol dengan motor listrik kerap ditolak oleh penumpang khususnya pada jarak yang jauh.